Jakarta (pilar.id) – Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA telah merilis hasil survei elektabilitas tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang masuk dalam persaingan Pilpres 2024. Menurut survei ini, Prabowo Subianto unggul ketika dipasangkan dengan siapapun sebagai calon wakil presiden.
Survei ini dilakukan pada tanggal 4-12 September 2023 dengan melibatkan 1.200 responden. Metode survei menggunakan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Pemilihan sampel dilakukan dengan multistage random sampling, dan survei ini memiliki margin of error sekitar 2,9 persen.
Adjie Alfaraby, seorang peneliti dari LSI Denny JA, menyajikan hasil simulasi dari tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Hasilnya menunjukkan bahwa Prabowo Subianto tetap memimpin dalam elektabilitas calon presiden, tidak peduli dengan siapa dia berpasangan sebagai calon wakil presiden.
“Pada bulan September 2023, Prabowo Subianto masih tetap menjadi calon presiden dengan elektabilitas tertinggi, siapapun cawapresnya,” demikian kesimpulan yang disampaikan oleh Adjie dalam rilis survei LSI Denny JA pada Senin (2/10/2023).
Dalam survei ini, Prabowo mengalami peningkatan elektabilitas sebesar 3,6 persen, meningkat menjadi 39,8 persen pada bulan September dari sebelumnya 36,2 persen di bulan Agustus.
Sementara itu, elektabilitas Ganjar Pranowo juga mengalami peningkatan sebesar 2,1 persen, mencapai 37,9 persen pada bulan September dibandingkan dengan 35,8 persen di bulan Agustus.
Namun, survei LSI Denny JA juga mencatat penurunan signifikan dalam elektabilitas calon presiden Anies Baswedan setelah ia mengumumkan pasangannya sebagai calon wakil presiden, yaitu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Adjie Alfaraby menyatakan bahwa elektabilitas Anies mengalami penurunan sebesar 5,2 persen. Awalnya, elektabilitas Anies berada pada angka 19,7 persen di bulan Agustus, tetapi turun menjadi 14,5 persen di bulan September.
“Keputusan untuk menggandeng Cak Imin sebagai calon wakil presiden justru membuat elektabilitas Anies menurun dari 19,7 persen di bulan Agustus menjadi 14,5 persen di bulan September,” kata Adjie dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube resmi LSI Denny JA pada Senin (2/10/2023).
Adjie menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang menyebabkan penurunan elektabilitas Anies setelah mengumumkan Cak Imin sebagai pasangan calon wakil presiden.
Dua faktor tersebut adalah kritik yang keras dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap Anies setelah pengumuman Cak Imin sebagai pasangan, dan elektabilitas Cak Imin yang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Kritik-kritik keras ini menyebar luas dan telah mengganggu elektabilitas Pak Anies,” jelas Adjie. “Selain itu, dari segi popularitas pribadi, Cak Imin tidak sepopuler AHY sebagai calon wakil presiden,” tambahnya. (hen/ted)