Surabaya (pilar.id) – Hasil survei yang dilakukan oleh Surabaya Research Syndicate (SRS) mengungkapkan bahwa elektabilitas calon presiden potensial di wilayah Jawa Timur, terutama di kalangan warga Nahdliyin, adalah Prabowo Subianto.
Dalam hasil survei ini, elektabilitas Prabowo semakin kuat dan jauh meninggalkan Ganjar Pranowo serta Anies Baswedan.
“Berdasarkan analisis tabulasi silang dari hasil survei SRS, ditemukan bahwa sekitar 41,5 persen dari kalangan Nahdliyin cenderung memilih Prabowo. Kemudian, sekitar 36,5 persen memilih Ganjar, sementara yang memilih Anies hanya 10,8 persen, dan 11,2 persen masih belum memutuskan pilihannya,” ungkap Edwin Abdul, Direktur SRS.
Edwin menegaskan bahwa angka-angka ini memiliki nilai penting untuk dipertimbangkan, mengingat Provinsi Jawa Timur merupakan basis utama warga Nahdliyin (NU), yang selalu menjadi penentu kemenangan calon presiden sejak Pemilihan Presiden tahun 2004.
Selain itu, Edwin juga mengungkapkan faktor-faktor yang mungkin mendukung posisi Prabowo sebagai pilihan utama di Jawa Timur. Salah satunya adalah apa yang disebut “Efek Jokowi”.
Publik di Jawa Timur cenderung percaya bahwa dukungan atau rekomendasi dari Jokowi lebih condong kepada Prabowo, sehingga Prabowo memperoleh elektabilitas yang signifikan.
Selain itu, faktor kerjasama antara partai Prabowo, yaitu Gerindra, dengan PKB juga dianggap sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi keunggulan Prabowo atas Ganjar di Jawa Timur.
“Seperti yang kita tahu, PKB adalah partai yang memiliki banyak anggota dari kalangan warga Nahdliyin. Meskipun tidak semua warga Nahdliyin memilih PKB, dukungan dari kalangan tersebut masih mengalir ke Menteri Pertahanan RI,” jelas Edwin. (hen/ted)