Surabaya (pilar.id) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengeluarkan instruksi kepada petugas Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) agar melakukan pendataan dengan mendalam. Hal ini dilakukan dengan tujuan memastikan keakuratan data yang dihasilkan, sehingga intervensi yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya dapat tepat sasaran.
Instruksi ini disampaikan oleh Wali Kota Eri Cahyadi pada acara pelepasan petugas Susenas dan Sakernas Semester I Tahun 2024, yang berlangsung di Lobi Lantai 2 Balai Kota Surabaya pada Kamis (15/2/2024). Acara tersebut dibuka oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya, Arrief Chandra Setiawan.
“Saya mohon agar pendataan dilakukan dengan mendalam, karena saya tidak ingin memberikan bantuan kepada orang yang tidak membutuhkannya. Saya khawatir memberikan bantuan kepada mereka yang sebenarnya mampu namun tidak mau bekerja dan hanya meminta,” ungkap Wali Kota Eri.
Dengan demikian, Wali Kota Eri berharap agar para petugas surveyor dari BPS Surabaya memperkuat proses pendataan, khususnya terkait pekerjaan warga. Ia ingin surveyor menggali informasi lebih mendalam mengenai jenis pekerjaan yang dijalankan oleh warga.
“Kami perlu mengetahui dengan jelas berapa jumlah orang miskin berdasarkan hasil Susenas. Dengan begitu, kami dapat merancang kebijakan pemerintah kota untuk mengatasi dan membantu mengurangi kemiskinan,” tambahnya.
Wali Kota Eri menekankan bahwa tujuan hadirnya pemerintah kota dan negara ini adalah untuk mengatasi masalah kemiskinan. Oleh karena itu, data warga yang akurat sangat diperlukan di awal agar intervensi yang dilakukan dapat tepat sasaran.
“Susenas yang dilakukan oleh BPS diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menangani masalah kemiskinan tidak hanya di Surabaya tetapi juga di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Di sisi lain, Kepala BPS Kota Surabaya, Arrief Chandra Setiawan, menjelaskan bahwa Susenas dan Sakernas dilaksanakan dua kali setiap tahun, yaitu pada bulan Maret dan September. Pada tahun ini, pelaksanaannya dimajukan menjadi bulan Februari karena Maret sudah memasuki bulan puasa Ramadan.
Arrief menyebutkan bahwa terdapat enam indikator penting yang dihasilkan dari Susenas untuk Sustainable Development Goals (SDGs). “Sementara untuk Sakernas, estimasinya berada di tingkat provinsi,” tambahnya.
Beberapa indikator penting yang dihasilkan dari survei tersebut mencakup angka kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Rata-rata Lama Sekolah (Mean Years of Schooling), air bersih, dan kesehatan.
“Total terdapat 131 petugas Susenas dan 9 petugas Sakernas. Susenas mencakup estimasi sampai tingkat kabupaten/kota, sementara Sakernas estimasinya di tingkat provinsi,” paparnya.
BPS menargetkan 1.210 sasaran Susenas pada Semester I tahun 2024, sedangkan untuk Sakernas, ditargetkan mencakup 210 responden di Kota Surabaya. “Data sampel dari pusat sudah menetapkan sasaran, dan kami akan mengunjungi klaster-klaster tertentu sesuai dengan arahan survei,” tutupnya. (usm/hdl)