Jakarta (pilar.id) – Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) belum mengambil langkah terkait melonjaknya harga kedelai impor. Direktur Akindo, Hidayat menyatakan, pihaknya masih menunggu langkah konkret dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).
“Menteri Perdagangan (Mendag) janji pekan ini akan ada langkah terkiat melonjaknya harga kedelai impor. Kita tunggu saja apa yang bisa dikakukan pemerintah,” kata Hidayat kepada Pilar.id, Senin (21/2/2022).
Menurutnya, asosiasi dan pedangan kedelai tidak bisa berbuat banyak, hanya bisa menyediakan stok. Ihwal harga, kata Hidayat, pedagang hanya mengikuti mekanisme pasar saja.
Berdasarkan data Akindo, stok kedelai untuk Ramadan terbilang aman sejauh ini. Data terakhir dari Akindo pada 11 Februari 2022, stok kedelai tersedia sebanyak 300.000 ton yang dapat mencukupi kebutuhan hingga Maret 2022.
“Kita sudah mengimbau pengrajin dan pedagang tahu tempe untuk tidak mogok produksi karena pemerintah akan mencarikan solusinya,” ujarnya.
Sebelumnya Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menyebutkan, naiknya harga kedelai di Indonesia karena adanya beberapa permasalahan dari negara importir seperti 5 miliar babi di China yang menggunakan pakan dari kedelai hingga cuaca buruk atau El Nina di kawasan Amerika Selatan.
Lutfi menerangkan, jika saat ini pihaknya sementara waktu akan menyiapkan mitigasi dari melambungnya harga kedelai secara nasional. “Bentuk mitigasinya akan kita sampaikan seminggu ke depan. Akan kami umumkan kebijakannya seperti apa,” kata Lutfi pekan lalu. (her/fat)