Jakarta (pilar.id) – Fesyen Indonesia mengukir prestasi membanggakan di panggung internasional dengan kehadiran karya-karya brilian para desainer muda. Keberagaman budaya dan potensi kreativitas yang tak terbatas memberikan peluang besar bagi desainer Tanah Air untuk berjaya di dunia fesyen global.
Salah satu upaya mendorong prestasi ini dilakukan melalui pendidikan vokasi yang melahirkan bibit-bibit unggul. Dan acara bergengsi Front Row Paris yang akan datang, akan menjadi panggung bagi para insan vokasi Indonesia untuk menunjukkan karya-karya mereka dalam fashion week internasional pada 2 September 2023.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) ini turut melibatkan karya dari SMKN 4 Balikpapan, yang berkolaborasi dengan Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar), sebuah unit di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang berbasis di Kota Depok, Jawa Barat.
Talenta Insan Vokasi
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, memberikan dukungan penuh terhadap semangat dan prestasi para insan vokasi dalam ajang tersebut.
Dirjen Kiki menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara kaya budaya memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya terekspos. SMKN 4 Balikpapan dipilih untuk merayakan pesona budaya khas Kalimantan dalam acara tersebut.
“Keberhasilan ini adalah bukti bahwa insan vokasi mampu bersaing dalam bidang fesyen. Program Upskilling dan Reskilling Guru Kejuruan yang dijalankan oleh BBPPMPV Bispar telah menghasilkan guru-guru berkualitas, serta mendorong keberhasilan ini melalui karya busana Harukareh,” ujar Dirjen Kiki dalam Konferensi Pers Front Row Paris 2023 di Grand Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kontribusi dari Program Upskilling dan Reskilling Guru Kejuruan telah membantu melahirkan kolaborasi antara guru dan siswa yang menghasilkan 10 busana Harukareh yang akan tampil di Front Row Paris 2023.
Emilia Monalita, Kepala SMKN 4 Balikpapan, menjelaskan bahwa persiapan untuk keikutsertaan dalam acara ini telah dimulai sejak Juni 2023. Siswa terlibat dalam proses desain dan produksi busana, dengan fokus pada pangsa pasar Eropa.
Inspirasi dari Kolaborasi Vokasi
Salah satu guru, Titin Setyorini, menjadi pendorong utama di balik kolaborasi ini. Setelah mengikuti Program Upskilling dan Reskilling pada 2022, Titin merasa terinspirasi untuk memberi siswa kesempatan untuk berekspresi dan mengembangkan minat mereka. Busana Harukareh merupakan hasil konkret dari pendekatan ini, dan mewakili harapan akan masa depan yang gemilang.
Dalam pembuatan 10 busana Harukareh, dua siswi, Meidifa Maulidiya dan Nur Fadi dari kelas XII Jurusan Tata Busana, memainkan peran penting. Meidifa, yang memiliki cita-cita menjadi desainer fesyen, mengungkapkan kegembiraannya dalam berpartisipasi dan mendesain busana yang sesuai dengan konsep Harukareh.
Keikutsertaan SMKN 4 Balikpapan dalam Front Row Paris 2023 mendapatkan dukungan penuh dari BBPPMPV Bispar dan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur. Sabli, Kepala BBPPMPV Bispar, menjelaskan bahwa kerja sama ini telah dimulai sejak tahun 2022. BBPPMPV Bispar tidak hanya mendampingi dan memfasilitasi para desainer siswa, tetapi juga berkolaborasi dengan industri untuk memasarkan karya-karya mereka di Eropa.
Kreativitas Insan Vokasi
Ali Charisma, National Chairman dari IFC, menunjukkan dukungannya terhadap partisipasi siswa vokasi di panggung internasional.
“Di IFC, kami mendukung para siswa SMK untuk mengembangkan bakat mereka dalam fesyen. Kreativitas insan vokasi harus diapresiasi dan diberikan kesempatan untuk bersaing di kancah global,” ungkapnya.
Para desainer terkemuka seperti Ivan Gunawan, Deden Siswanto, Michelle Liu, dan banyak lainnya akan turut ambil bagian dalam acara Front Row Paris 2023.
Kehadiran 10 busana Harukareh yang memukau menunjukkan bahwa inovasi dan kreativitas tidak mengenal batas. Prestasi ini membuktikan bahwa desain fesyen Indonesia dapat menggabungkan nilai budaya yang kaya dan beragam dengan daya saing di pasar global. (usm/ted)