Pontianak (Pilar.id) – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menargetkan 700 desa agar memperoleh status sebagai desa mandiri di Kalbar di akhir masa jabatannya.
Sutarmidji mengatakan diawal masa jabatannya, dia menargetkan 400 desa mandiri.Namun dengan pencapaian saat ini, dirinya optimis dapat menembus target yang ditetapkan yakni mendorong 700 desa mandiri nantinya.
“Komponen-komponen apa yang kurang apa saja yang perlu dikejar. Tidak hanya harus selalu memberikan bantuan dalam bentuk uang saja, melainkan program – program pembangunan yang mengarah kepada 54 indikator tersebut,” kata Sutarmidji saat kunjungan kerjanya ke Kabupaten Sambas, Minggu (12/2).
Sutarmidji, menyempatkan diri berkunjung ke salah satu desa mandiri dan cukup mengukir prestasi yakni di Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat. Pada kunjungan kali ini, Gubernur Sutarmidji didampingi Wakil Bupati Kabupaten Sambas Fahrur, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Barat Dapil Kabupaten Sambas Fraksi Partai Golkar Prabasa Anantatur, Direktur Utama Bank Kalbar Rokidi, beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Sambas.
Sutarmidji mengapresiasi atas pencapaian yang ditorehkan oleh Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas. Lanjut Sutarmidji status Desa Mandiri untuk Desa Sekura, sudah diperoleh sejak tahun 2019 silam. Desa Sekura ini termasuk yang hebat di Sambas, bahkan di Kalbar hingga Nasional. Dari 74.934 desa yang ada di Indonesia, Desa Sekura menempati 17 sebagai Desa Terbaik.
“Oleh karenanya, strategi yang diambil untuk percepatan desa mandiri adalah dengan mengarahkan pokok pikiran rekan – rekan di DPRD juga instansi lainnya untuk mengakomodir percepatan desa mandiri melalui 54 indikator yang telah ditetapkan oleh Kementerian”, terangnya.
Lebih lanjut, Sutarmidji mendorong aparatur desa meningkatkan roda perekonomian mereka melalui peningkatan pengelolaan BUMDES. Sebab ditambahkannya, pencapaian Desa Mandiri tidak hanya tata pemerintahan desa yang baik, namun juga roda perekonomian harus bergerak seirama melalui pengelolaan BUMDES yang baik.
“Saya berharap Desa Sekura berani mengeksplor diri untuk mengembangkan BUMDES. Karena disini potensinya baik, salah satunya penghasil beras. Saya mendorong potensi ini dapat dikelola oleh BUMDES. Misalnya dikemas dengan menarik, kemasan 1 kg, 2 kg, 5 kg, hingga 10 kg. Kemudian optimalkan pemasarannya. Sambas ini sudah terkenal dimana-mana sebagai penghasil beras terbesar di Kalbar,” ungkapnya.
Sutarmidji juga berpesan kepada seluruh perangkat desa di Kalbar khususnya, untuk mengefisiensikan anggaran dalam hal studi banding guna mengembangkan potensi di wilayahnya. Dirinya menilai, desa – desa di Kalbar memiliki berbagai potensi percontohan dalam berbagai aspek.
“Banyak desa – desa unggulan di Kalbar. Salah satunya ya Desa Sekura ini. Tidak perlu studi banding ke luar, yang malah desanya lebih banyak desa tertinggal dan sangat tertinggalnya di bandingkan kita. Di sejiram (sambas) ada BUMDES yang mampu mengelola jaringan internet lebih dari 100 desa. Kepala Desanya masih muda. Kemudian di Sekadau, Desa Mungguk sebagai Desa Anti Korupsi, di Kubu Raya yakni Desa Mekar Sari sebagai Desa Konstitusi dan masih banyak lagim,” pungkasnya. (din)