Surabaya (pilar.id) – Pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada, menurut Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, perlu adanya peremajaan.
Pasalnya, menurut Eri, jika pipa milik PDAM tersebut usianya sudah tua dan akan menurunkan kualitas air. “Pipa lama juga berdampak pada mutu air,” katanya, Jumat (25/11/2022)
Maka dari itu, pihaknya mendukung langkah PDAM Surya Sembada yang berencana, menyesuaikan tarif air, sebab pihak PDAM Surya Sembada juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk melakukan peremajaan pipa.
Apalagi, selama ini PDAM Surya Sembada juga dituntut masyarakat untuk memberikan pelayanan air yang baik, maka diperlukan perawatan dari segi papa, penjernihan air, dan menghilangkan air dari bakteri.
“Di situlah PDAM ingin menaikkan tarif air, setelah melakukan pengecekan dengan model seperti itu maka saya sepakat ada kenaikan tarif PDAM,” kata Cak Eri.
Mengenai peremajaan pipa, Cak Eri mencontohkan kualitas air yang ada di rumahnya. Saat dilakukan pengecekan, air yang mengalir di rumahnya juga tampak keruh karena disebabkan oleh pipa air yang telah berumur puluhan tahun.
“Contoh di rumah saya di tandon airnya keruh, lalu saat dicoba dipotong pipanya, ketika air masuk ke pipa air menjadi kotor. Pipa itu ternyata ada sejak tahun 1970-an dan sudah berkarat, maka harus diganti, kalau diganti investasi yang biayanya mahal,” kata dia.
Oleh sebab itu, dengan adanya kenaikan tarif, PDAM Surya Sembada bisa membuat spam-spam baru, hingga peremajaan pipa pada beberapa titik.
Sementara itu, Dirut PDAM Surabaya Arief Wisnu memperkirakan peremajaan pipa PDAM, yang usianya di atas 30-50 tahun dengan panjang 2.018 kilometer membutuhkan biaya sekitar 2 triliun rupiah.
” Sudah 17 tahun yang lalu, PDAM Surya Sembada belum melakukan kenaikan tarif air bersih. Padahal, diperlukan pemeliharaan jaringan pipa dan instalasi,” pungkasnya. (jel/hdl)