Yogyakarta (pilar.id) – Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang dan petir diperkirakan akan terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada akhir pekan ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Yogyakarta (Stamet) YIA yang memprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir kilat dan angin kencang akan melanda wilayah DI Yogyakarta pada periode 25 hingga 27 Februari 2023.
“Cuaca ekstrim ini bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung,” ungkap Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, Sabtu (25/2/2023).
Warjono menjelaskan, adanya pusat tekanan rendah di utara Australia membentuk pola belokan dan perlambatan kecepatan angin di sebagian besar wilayah Jawa termasuk DIY.
Di samping itu, profil vertikal kelembapan udara yang tinggi dengan persentase lebih dari 70 persen dan kondisi labilitas lokal pada siang hari yang cukup kuat juga berpengaruh pada pembentukan awan hujan di wilayah DIY.
“Untuk itu, kami mengimbau masyarakat terutama yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi untuk tetap waspada potensi cuaca ekstrem,” imbuhnya.
Potensi tersebut, lanjut Warjono akan berlangsung dalam periode tiga hari ke depan mulai 25-27 Februari 2023 yang diprakirakan dapat terjadi di wilayah DIY.
“Kondisi ini bisa meningkatkan potensi cuaca ekstrem dalam periode tiga hari ke depan,” ucapnya.
Peringatan dini tersebut, lanjutnya disampaikan kepada masyarakat yang ada di wilayah DIY untuk tetap menjaga kesiapsiagaan dan kewaspadaan berbagai potensi bencana hidrometeorologi, akibat cuaca ekstrim yang terjadi.
“Untuk informasi terkini dengan wilayah yang lebih terperinci, masyarakat bisa mengakses website resmi BMKG,” tandasnya. (riz/fat)