Jakarta (pilar.id) – Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi covid-19, yang dalam beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan jumlah kasus cukup signifikan. Data terbaru menujukan, kasus corona varian Omicron di Jakarta sudah hampir menyentuh angka 2.000 kasus
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan covid-19 varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta.
“Dari 1.922 orang yang terinfeksi, sebanyak 1.309 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 613 lainnya adalah transmisi lokal,” kata Dwi, Kamis (27/1/2022).
Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jumlah kasus aktif di Jakarta per kemarin naik 1.886 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 14.082 (orang yang masih dirawat/isolasi).
Kata dia, perlu digarisbawahi bahwa 12.483 orang dari jumlah kasus aktif atau 88,6 persen merupakan transmisi lokal, sedangkan sisanya adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sementara itu, kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 3.509 orang sehingga total kasus 886.999, yang mana 3.325 di antaranya atau 94,8 persen juga merupakan transmisi lokal.
Upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) terus digalakkan, selain vaksinasi covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas.
Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 29.458 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 27.395 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 3.509 positif dan 23.886 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 60.932 orang dites, dengan hasil 2.083 positif dan 58.849 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Lebih lanjut, Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu. “Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 147.491 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 771.228 per sejuta penduduk,” kata dia.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 859.305 dengan tingkat kesembuhan 96,9 persen, dan total 13.612 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,5 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4 persen.
“Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 9,4 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen,” tukasnya.(her/din)