Jakarta (pilar.id) – Wakil Asia kembali berjaya. Iran yang tumbang dengan skor telak 6-2 dari Inggris berhasil bangkit di pertandingan Grub B Piala Dunia 2022. Iran secara mengejutkan berhasil menumbangkan Wales yang bermain 10 orang dengan skor 2-0.
Dua gol Iran masing-masing dicetak oleh Rouzbeh Cheshmi dan bek sayap Iran, Ramin Rezaeian. Keduanya tercipta di atas menit 90 setelah kiper Wales, Wayne Hennessey mendapatkan kartu merah karena melakukan pelanggaran keras terhadap Mehdi Taremi di luar kotak penalti pada menit 87.
Kemenangan Iran atas Wales ini sekaligus memperpanjang catatan apik wakil Asia di Piala Dunia 2022. Iran melanjutkan keberhasilan Arab Saudi dan Jepang mengalahkan tim kuat Argentina dan Jerman.
Iran yang sebelumnya menderita kekalahan telak, pada pertandingan melawan Wales tampil habis-habisan. Mereka menunjukkan semangat juang tinggi sejak menit pertama hingga pertandingan berakhir.
Iran, seperti juga ketika melawan Inggris, mengandalkan serangan cepat melalui bola-bola jauh yang dikirimkan langsung ke lini serang. Dengan gaya main ini, Iran memang kalah secara statistik penguasaan bola dari Wales. Mereka hanya mencatatkan 36 persen penguasaan bola saja.
Namun, dengan cara ini Iran justru menunjukkan kelebihan mereka dan kerap kali menciptakan peluang berbahaya ke lini pertahanan Wales. Tercatat, ada 22 upaya tendangan yang dilakukan Iran. Termasuk, dua kali tendangan yang membentur gawang. Dari jumlah tersebut, ada enam yang mengarah tepat ke gawang dimana dua diantaranya berbuah gol.
Sedangkan Wales yang memiliki penguasaan bola lebih banyak, justru kesulitan untuk bisa menciptakan peluang. Pemain Iran bertahan dengan dalam dan ketat. Mereka juga menerapkan pressing ketat sehingga para pemain Wales tak memiliki banyak kesempatan untuk melakukan kombinasi dan serangan.
Serangan Wales, kerap kali terputus ketika memasuki sepertiga akhir pertahanan Wales. Daniel James yang bergantian posisi dengan Gareth Bale di kedua sisi sayap, dibuat kesulitan oleh pertahanan Iran yang fisikal. Dan James kerap dibuat terjatuh.
Begitu juga Bale tang dikawal ketat sehingga tak cukup kesempatan membawa bola masuk ke pertahanan Iran. Mandegnya sayap Wales, membuat Kieffer Moore tak mendapatkan suplai sama sekali.
Aaron Ramsey juga tak bisa berbuat banyak di lini tengah Wales. Ia lebih sering membantu Ethan Ampadu berduel dengan para pemain Iran.
Namun, Wales bukan berarti tanpa peluang besar. Terutama di babak pertama. James sempat melepaskan tendangan keras ke arah gawang dari luar kotak penalti. Sayang, masih sedikit di atas mistar gawang.
Kieffer Moore pun sempat mendapatkan umpan cantik tepat di depan gawang. Bermuka dari pergerakan Connor Robert di sisi kanan. Ia kemudian melepaskan umpan silang yang mengarah tepat di depan gawang. Moore berhasil menyentuh bola tersebut sembari melakukan sliding.
Sayang, Hossen Hosseini yang di pertandingan lawan Inggris kebobolan enam gol, tampil solid dan berhasil menepis bola hasil sliding Moore.
Kondisi ini menyebabkan adanya jarak yang cukup lebar antara lini pertahanan dan lini serang Wales. Empat pemain depan Wales berada jauh di sepertiga akhir pertahanan Iran. Sedangkan gelandang bertahan dan tiga bek Wales berada di lini pertahanan sendiri demi mengantisipasi long ball Iran.
Iran yang mengandalkan Mehdi Taremi, Serdar Azmoun, dan Gholizadeh saat melakukan serangan, beberapa kali berhasil memenangi duel kecepatan dan merangsek ke dalam pertahanan Wales. Taremi pun beberapa kali melepaskan tendangan berbahaya meski, masih belum membuahkan hasil.
Termasuk upaya dari Azmoun yang menerima umpan jauh dari lini belakang dan berhasil melepaskan tendangan keras dari dalam kotak penalti. Tendangan tersebut masih membentur tiang gawang.
Titik balik pertandingan ini terjadi di menit 87. Taremi yang mendapatkan umpan jauh dari skema serangan balik berlari mengejar bola di depan kotak penalti. Di sana, ia berhadapan dengan kiper Wales, Hennessey.
Taremi berhasil menyentuh bola dan membuat laju bola sedikit berubah. Sayang, Taremi yang sudah berlari kencang akhirnya justru harus bertubrukan dengan Hennessey yang juga menyapu bola dengan kakinya.
Alih-alih mengenai bola, bagian paha kaki Hennessey justru mengenai wajah dari Taremi. Wasit mula-mula memberikan kartu kuning untuk Hennessey.
Namun, setelah menonton siaran ulang di layar video assistant referee (VAR) wasit mencabut kartu kuning tersebut dan mengeluarkan kartu merah. Wales pun bermain hanya dengan 10 orang.
Unggul satu pemain, Iran semakin spartan dalam melancarkan serangan. Sayang, serangan yang kerap kali dilakukan dengan tergesa-gesa tak mampu menghasilkan gol. Mereka justru kerap beradu fisik di lini pertahanan Wales karena terburu-buru.
Namun, ketika Iran berhasil mengatur ritme permainan dan sedikit lebih sabar, celah pun terbuka. Taremi yang menerima bola di sisi kiri pertahanan Wales, masuk membawa bola ke dalam kotak penalti.
Taremi coba melepaskan umpan balik ke dalam kotak penalti. Namun, berhasil dipotong oleh pemain Wales yang langsung menyapu bola. Sial untuk Wales, bola jatuh ke kaki Cheshmi. Setelah mengarahkan bola ke sebelah kanan, Cheshmi melepaskan tendangan keras yang tepat mengarah ke sudut kiri bawah gawang Wals yang dijaga Danny Ward.
Iran pun unggul 1-0 di menit 90+8. Jelang pertandingan berakhir, Itan berhasil kembali unggul lewat serangan cepat. Lagi-lagi Taremi berhasil menurunkan tempo saat berada di depan kotak penalti lawan.
Ia dengan tenang masuk ke dalam kotak penalti melalui sisi kiri penyerangan sembari menunggu bantuan dari belakang. Ia kemudian melepaskan umpan cut back ke tengah kotak penalti dimana Ramin sudah berlari dari posisinya di bek sayap kanan.
Ramin sempat menggiring bola hingga berhadapan dengan Ward. Diapit dua pemain Wales, Ramin berhasil mencukil bola untuk membuatnya melayang melewati hadangan Ward dan dengan manis masuk ke dalam gawang. Iran bangkit dengan perjuangan keras dan membenamkan Wales ke dasar klasemen setelah kalah 2-0. (fat)