Jember (pilar.id) – Cerita cerutu tak melulu datang dari negeri bernama Kuba. Sejak dulu di Indonesia, bahan baku cerutu melimpah dan menebar aroma wangi. Tak hanya bersumber dari tembakau, tapi juga transaksi yang menyertai.
Maklum, bahan yang digunakan cerutu Jember, Jawa Timur, adalah tembakau nomor wahid yang popularitasnya dikenal hingga daratan Eropa.
Dalam industri cerutu dunia, nama Kuba boleh menjadi nomor satu. Tapi tanpa kehadiran tembakau asal Jember, cerutu Kuba kehilangan nikmatnya. Dalam bisnis tembakau, tembakau asal Jember adalah yang terbaik, dan wanginya telah lama memikat dunia.
George Bernie adalah tokoh dibalik mendunianya tembakau asal Jember. Berawal pada dua abad lampau, melalui perusahaan bernama N.V. Landbauw Maatshcappij Oud Djember (LMOD) ia mendapatkan hak erfpacht atau hak guna usaha untuk jangka waktu 75 tahun untuk menggarap areal perkebunan tembakau jenis BNO (Besuki Na Oogst).
Tembakau Jember dikenal paling baik digunakan sebagai pembalut cerutu (deklabad). selain itu, tembakau yang telah ditanam sejak 1859 itu juga paling tepat jika dipakai sebagai bahan pengikat (Binder). Banyak produsen cerutu dunia menjadikan tembakau yang ditanam di tanah subur itu sebagai pengisi (filler) aroma cerutu yang kualitasnya tak diragukan lagi.
Meski zaman telah berganti dan N.V. Landbauw Maatshcappij Oud Djember (LMOD), telah pula dinasionalisasi, cara pengolahan tembakau Jember tetap menggunakan cara-cara yang sejak dulu dipakai agar kenikmatan cerutu terjaga.
Kini, cerutu asli Jember telah menembus pasar Eropa, termasuk Jerman. Mulai tahun ini Tiongkok telah diproyeksikan menjadi pasar baru. Dengan catatan ekspor yang cukup tinggi dunia segera tahu bahwa cerutu terbaik juga datang dari Jember, kota kecil yang dilimpahi tanah yang subur. (ful)