Semarang (pilar.id) – Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah setidaknya melewati 14 Kota/Kabupaten, beberapa wilayah ini masuk 10 besar dengan tingkat warga miskin yang masih tinggi.
Ada tiga besar kota/kabupaten yang mempunya angka penduduk yang miskin dari wilayah lain di Pantura Jawa Tengah.
Dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, 14 di antaranya berada di kawasan membujurnya jalur Pantura Jawa, manakah wilayah dengan tingkat miskin yang masih tinggi.
Salah satu kabupaten di jalur Pantura bahkan menjadi tempat dengan angka penduduk miskin tertinggi Jawa Tengah.
Seperti diketahui memang, sejumlah Kota/Kabupaten di Jawa Tengah masih punya catatan buruk punya pengentasan penuduk miskin.
Terlebih wilayah yang dilintasi Tol Trans Jawa serta jalur bersejarah Pantura.
Tol Trans Jawa yang melintasi beberapa Kota/Kabupaten di Jawa Tengah tak langsung membuat masalah kemiskinan selesai, bahkan jumlah penduduk miskin di wilayah itu tertinggi di provinsi yang dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo itu.
Setidaknya ada tiga wilayah yang dilewati Tol Trans Jawa yang masuk dalam 10 besar jumlah penduduk miskin tertinggi di Jawa Tengah.
Kota-kota itu sangat terancam abrasi, bahkan salah satu di antaranya sudah sangat parah.
Banyak masyarakatnya yang kehilangan tambak-tambak karena dihantam abrasi.
Rumah-rumah penduduk pun kian tenggelam, bahkan dihantam ombak laut, seperti Desa Timbulsloko, Kabupaten Demak.
Selain permukiman dan tambak yang dihantam abrasi, banjir pun kian mendekat menuju ke dalam jantung kota.
Sawah-sawah banyak yang mengalami banjir, dan tidak mungkin ditanami padi kembali.
Keadaan ini makin berlarut-larut tanpa solusi, yang menyebabkan petani kehilangan pekerjaan dan penghasilan mereka.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah merilis hasil survei yang dirilis pada Maret 2022 tingkat kemiskinan atau populasi masyarakat dengan kategori miskin mencapai 3,83 jiwa.
Angka kemiskinan di Kota/Kabupaten Provinsi Jawa Tengah pada Maret 2022 turun 0,32 persen, dari sebelumnya 11,25 persen pada September 2021, menjadi 10,93 persen.
Dengan demikian, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah berkurang 102,57 ribu orang, dari total 3,93 juta jiwa menjadi 3,83 juta jiwa pada Maret 2022.
Tingkat populasi warga miskin di Jawa Tengah ini tentu terjadi karena beragam faktor, seperti minim akses lapangan kerja, ketimpangan sosial dan lainnya.
Adapun jumlah warga miskin di Jawa Tengah banyak berada di wilayah pesisir dan perbatasan, baik sisi pantai utara, dan selatan.
Berikut rangkuman 10 Kota/Kabupaten dengan populasi tertinggi warga miskin di Pantura Jawa Tengah menurut data BPS Maret 2023.
Di mana tiga di antaranya dilewati Tol Trans Jawa, yakni Kabupaten Brebes, Pemalang, dan Demak;
- Kabupaten Brebes (290,066 jiwa)
- Kabupaten Pemalang (195,084 jiwa)
- Kabupaten Demak (143,002 jiwa)
- Kabupaten Tegal (113,062 jiwa)
- Kabupaten Pati (118,004 jiwa)
- Kabupaten Rembang (94,056 jiwa)
- Kabupaten Kendal (93,003 jiwa)
- Kabupaten Jepara (89,008 jiwa)
- Kabupaten Pekalongan (87,053 jiwa)
- Kota Semarang (79,087 jiwa)
- Kabupaten Batang (69,094 jiwa)
- Kabupaten Kudus (66,006 jiwa)
- Kota Pekalongan (21,081 jiwa)
- Kota Tegal (19,078 jiwa)
Demikian informasi Kota/Kabupaten dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Pantura Jawa Tengah, yakni Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang, da Kabupaten Demak. (daz)