Surabaya (www.pilar.id) – Pagelaran Putri Indonesia Jawa Timur 2021 telah berakhir pada 2 Oktober 2021 lalu. Sebanyak 12 finalis berhasil lolos dari 30 orang semifinalis.
Salah satu 12 finalis tersebut, ialah Alexandra Mevelyn, perempuan asal Lumajang yang menempuh pendidikan tingginya di Universitas Widya Mandala Surabaya (UWMS) dengan memberanikan dirinya untuk ikut pemilihan Putri Indonesia Jatim 2021.
Berdasar ceritanya, keinginan untuk ikut kompetesi tersebut sudah lama diniatkan, sejak 2019, namun dirinya merasa belum siap mental dan keberanian. Hingga pada tahun 2020, niatnya muncul kembali dan dirinya berniat untuk mempersiapkan dirinya lebih lagi pada tahun tersebut.
“Saya sering menonton YouTube atau livenya Grand Finalnya Putri Indonesia Jatim, dan sampai bayangin kalau aku ada disana, pasti membanggakan, tetapi tahun itu mental saya maju mundur,” kenang mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi ini.
Pada tahun 2021, akhirnya Mevelyn nama panggilannya. Memberanikan diri untuk mendaftar Putri Indonesia Jatim di bulan Juli 2021. Hingga ia berhasil lolos audisi dan membawanya ke 12 finalis.
Dalam proses menuju tahap finalis dan menjadi Top 12 tak mudah baginya. Mevelyn bercerita, jika dalam proses dari Agustus sampai Oktober, ia harus benar-benar bisa membagi waktunya, karena di sisi lain, mahasiswi semester 5 ini juga berperan aktif dalam Lembaga Pers Kampus UWM Surabaya.
“Lebih buat planning, satu hari harus ada istirahat, main handphone, mengurus organisasi dan ikut Putri Indonesia Jatim,” jelasnya.
Selama proses tiga bulan itu, Mevelyn mengaku sempat merasa letih karena kegiatan lainnya.
“Selalu ada mama yang selalu jadi tempat ceritaku dan ingetin untuk jaga kesehatan,” ucapnya dengan rasa syukur.
Tak hanya itu, perempuan berusia 20 tahun tersebut, sempat juga tak percaya diri, karena ia merasa peserta lain banyak yang lebih unggul dari dirinya. Tetapi untuk menangkis pemikiran tersebut, Mevelyn menanamkan jika bisa masuk sampai finalis sudah menjadi langkah besar baginya dalam melawan ketidakpercayaan dirinya.
“Sempat overthingking dan nangis, karna takut gak sesuai sama ekspetasi orang lain, tapi sejauh ini aku berfikir menang kalah itu hal biasa, yang terpenting sudah bisa melawan ketakutan diri sendiri,” tuturnya.
Meski dalam beberapa bulan tersebut, Mevelyn mengaku tak bisa tidur nyenyak, namun bagi perempuan yang hobi basket dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini. Memandang jika kesempatan tersebut, sekali seumur hidup dan harus dilakukan secara maksimal.
“Yang pasti harus enjoy menjalaninya dan harus ada waktu refreshing sesibuk apapun, entah 1 atau 2 jam,” tipsnya.
Saat ini, perempuan kelahiran Lumajang 21 Maret 2001 ini, sedang fokus pada kuliahnya dan ingin berdampak bagi orang sekitar yang bisa memotivasi orang lain.
“Kita harus mencintai dan menghargai diri sendiri terlebih dulu, sebelum menghargai orang lain dan mempunyai panutan model,” pesannya. (jel)