Klaten (pilar.id) – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap, peluncuran 38 desa dan kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba) di Kabupaten Klaten, Senin (19/9/2022), bukan hanya seremonial semata. Ia berharap, kehadiran mereka benar-benar aktif.
Secara spesifik ia juga berharap ada kegiatan dan pola sosialisasi yang digencarkan melalui media sosial dengan cara milenial.
“Mungkin pola sosialisasinya beragam ala anak muda menggunakan medsos, baik dengan testimoni-testimoni, itu akan lebih kena,” ungkapnya.
Dalam kegiatan yang diadakan di Hotel Tjokro Klaten itu, Ganjar berkesempatan untuk dialog dengan salah satu sekretaris desa yang pernah jadi pengguna narkoba.
“Dan tadi saya senang karena ada orang yang berkenan untuk testimoni betapa bahayanya, dan tidak mudahnya untuk itu, sehingga komitmen itu kita dorong,” tuturnya.
Testimoni itu mampu mendorong untuk mengungkap latarbelakang pengguna, sistem peredaran, dan lain sebagainya. Sehingga menurut Ganjar, dapat membantu mencegah penyalahgunaan narkoba.
“Kaitanya dengan cara mereka bergerak. Maksudnya para penjual narkoba dan bagaimana calon konsumennya bisa bertemu itu perlu diceritakan, maka modus yang ada sampai ke desa, rata-rata mereka menyampaikan kalau ada anak-anak nongkrong itu didatangi sehingga kita bisa tahu, dengan berbagai alasan dan motif yang mereka akan lakukan, sehingga yang nanti akan bisa turun,” jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan itu pun mengatakan, ke depan, kegiatan kampanye anti narkoba bisa dilakukan dalam bentuk yang lebih menarik.
“Kelak kemudian hari kita akan membuat kegiatan yang positif kampanye anti narkoba seperti membuat video pendek, vlog kegiatan yang positif terus itu dilalukan. Hal itu akan bisa kita dorong,” ucap Ganjar.
Sejauh ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah lama bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). “Kalau kami bekerja sama dengan BNN sudah cukup lama. Nanti dengan BNN Kabupaten dan Pemkab juga bisa kita dorong. Tinggal kita melaksanakan itu hingga ke tingkat bawah, saya usulkan kalau perlu turun sampai ks RT sampai ke dasawisma. 10 rumah untuk bisa ngontrol,” katanya.
Terkait Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat narkoba, Ganjar secara tegas akan mencopot dari jabatannya. “ASN (kalau) terlibat narkoba jangan ragu langsung copot saja,” tegasnya. (feb/hdl)