Makassar (pilar.id) – Ditengah kondisi pandemi yang belum stabil, dan membuat berbagai lini kehidupan mengalami penurunan. Jumlah perdagangan ekspor yang dicatatakan oleh Dinas Perdagangan Selawesi Selatan malah terus mengalami kenaikan.
Bahkan, Kepala Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan Ashari, Fakhsirie Radjamilo menargetkan pertumbuhan ekspor mengalami kenaikan sebesar 25 persen pada 2022, setelah tumbuh 21,15 persen pada 2021.
“Kita berharap di tahun 2022 ini semakin meningkat ekspor kita dan kita canangkan 25 persen. Tidak muluk-muluk, meskipun sedikit kenaikannya, tapi kan ada perhitungan kita,” ungkapnya di Makassar, Sulsel, Kamis (10/2/2022).
Ashari optimistis target kenaikan ekspor tersebut mampu dicapai. Sebab, tahun 2022 akan banyak kemudahan yang akan diberikan bagi para eksportir hingga petani dalam proses pengiriman barang.
Kemudahan itu, kata Ashari, utamanya dari keberadaan Makassar New Port (MNP) yang operasionalnya akan semakin efektif. Selanjutnya ialah rencana interkoneksi kereta api.
Tidak sampai di situ, perluasan bandara saat ini juga dipastikan akan memberikan kemudahan bagi para eksportir dan ditambah pengoperasian pelabuhan kering.
“Ada buyer, kita datang akan semakin mudah. Apalagi dry port yang kita bangun di wilayah Sulsel itu semakin memudahkan teman eksportir kita untuk mengirim barangnya,” urainya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tengah mempersiapkan dua pelabuhan kering khusus peti kemas guna mempermudah akses pengiriman barang dari berbagai daerah menuju Kota Makassar.
Dua pelabuhan kering tersebut akan dipusatkan pada dua wilayah yakni bagian utara Sulsel berada di Kabupaten Sidrap dan bagian selatan di Kabupaten Jeneponto.
Pelabuhan kering di Sidrap akan mengantisipasi barang dari Sulawesi Barat, Toraja, Pinrang, Enrekang, Luwu raya, Bone, dan sekitarnya.
Sementara, pelabuhan kering di Kabupaten Jeneponto akan menampung berbagai barang dari kabupaten sekitarnya yakni Bulukumba, Bantaeng, Sinjai, dan Selayar.
Kemudahan ekspor pada tahun 2021, lanjut Ashari, juga diupayakan bagi para eksportir sehingga ekspor di 2021 ikut meningkat tajam, mencapai 21,15 persen.
“Nilai transaksi Alhamdulillah, dari Dinas Perdagangan itu mencapai Rp23 triliun. Itu sesuatu hal yang luar biasa karena di tengah pandemi seperti ini, kita mampu untuk meningkatkan ekspor kita,” ujarnya.
Capaian tersebut, kata Ashari, tidak terlepas dari peran semua pihak, mulai dari PT Pelindo melalui pelabuhan, PT Angkasa Pura, dinas terkait seperti Dinas Perikanan dan Kelautan, serta Dinas Pertanian dan Perkebunan. (lin/fat/antara)