Jakarta (pilar.id) – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) telah meluncurkan Microsite e-Learning Media For Sustainability, sebuah platform pembelajaran daring tentang manajemen dan pengelolaan untuk keberlanjutan media siber. E-learning ini diproduksi dengan dukungan dari Internews dan USAID Media.
Tujuan dari e-learning ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pemimpin dan pengelola media lokal agar dapat beradaptasi dan tumbuh secara berkelanjutan di era revolusi digital. Peluncuran ini diadakan secara hibrida di Kensington Ballroom, Hotel Ashley Wahid Hasyim, dan diikuti oleh anggota AMSI dari 27 wilayah di Indonesia melalui platform Zoom.
Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut, menyatakan bahwa e-learning merupakan salah satu dari berbagai alat dan program besar AMSI bekerja sama dengan USAID dan Internews dalam menanggapi tantangan dan masalah yang dihadapi perusahaan media saat ini.
“Dunia bergerak begitu cepat, dan kita tidak bisa menunggu untuk berdiskusi tentang strategi konten.
Kita harus terus bergerak maju. Siapa yang pernah membayangkan ribuan orang yang melakukan siaran langsung di TikTok dan menjual produk di platform tersebut?” ungkap Wens, sapaan akrab Wenseslaus Manggut.
Dalam suasana yang santai, Wens mengungkapkan keraguannya terhadap relevansi e-learning ini mengingat algoritma platform dapat berubah dengan cepat, termasuk kehadiran kecerdasan buatan (AI) dan hal lainnya.
Oleh karena itu, dia dan anggota AMSI sangat rajin dalam mengikuti perkembangan teknologi, platform, tren pembaca, dan tren iklan merek.
Hal ini bertujuan agar media di Indonesia tetap dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut sambil tetap mempertahankan kualitas konten.
Menurut Wens, e-learning ini merupakan salah satu dari berbagai alat yang dimiliki AMSI untuk memberikan panduan dan pelatihan dasar dalam mengelola media.
“Ini adalah hasil pemetaan kami terhadap masalah-masalah yang kita hadapi,” kata Wens, yang juga menjadi mentor dalam topik lanskap media, tantangan ekosistem, dan transformasi media dalam e-learning tersebut.
Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers, Arif Zulkifli, yang membuka acara peresmian e-learning ini, menyatakan apresiasi Dewan Pers terhadap peran aktif AMSI dalam menjawab tantangan media dan dunia digital.
Salah satu contohnya adalah dalam penyusunan draf Hak Penerbit, sebuah regulasi penting yang bertujuan untuk menyeimbangkan hubungan antara platform dengan penerbit secara lebih proporsional.
“Dewan Pers sangat mengapresiasi langkah dan upaya aktif AMSI yang selama ini terlibat secara aktif dengan Dewan Pers. AMSI memiliki posisi yang sangat strategis dalam hal-hal yang berkaitan dengan media digital,” kata Arif Zulkifli.
Dalam kesempatan yang sama, Chief of Party Internews Indonesia, Eric Sasono, yang hadir dalam acara tersebut, menyambut dengan antusias gagasan untuk memproduksi e-Learning ini.
“Pertama kali saya melihat proyek media ini, saya agak terkejut melihat adanya elemen bisnis media di dalamnya. Ini merupakan sesuatu yang relatif baru bagi USAID. Ternyata, ada alasan yang kuat mengapa dana publik digunakan untuk membantu bisnis media, karena media bekerja untuk menyuarakan kepentingan publik,” ujar Eric.
Direktur Eksekutif AMSI dan penanggung jawab program e-learning, Adi Prasetya, menjelaskan bahwa e-learning ini terdiri dari delapan topik pembelajaran.
Topik-topik tersebut meliputi lanskap media dan tantangan ekosistem, pengembangan konten dan tim redaksi yang tangguh, pengembangan distribusi konten, pengembangan sumber pendapatan dan pemasaran iklan, pengelolaan sumber daya manusia dan organisasi perusahaan media, membangun merek dan branding media, serta optimalisasi teknologi informasi untuk meningkatkan pendapatan dan trafik.
Selama tiga tahun terakhir, AMSI telah bekerja sama dengan USAID dan Internews dalam program keberlanjutan, kompetensi pemilik media, dan bisnis media digital di Indonesia. Setiap tahun, lebih dari 20 kelas pelatihan pengelolaan media diselenggarakan, dilengkapi dengan pendampingan, pemberian beasiswa, dan penghargaan kepada media yang berprestasi.
“Ide pembuatan e-learning ini adalah untuk mengabadikan materi-materi pelatihan dan pendampingan yang telah kami berikan selama tiga tahun terakhir. Hal ini bertujuan agar file-file tersebut tidak terlupakan dan dapat dimanfaatkan oleh anggota AMSI secara lebih luas, termasuk wartawan, tim penjualan, mahasiswa, dosen, dan siapa pun yang membutuhkannya,” kata Adi Prasetya saat peluncuran e-learning berlangsung.
Acara peluncuran e-learning juga disertai dengan acara halal bihalal dan perayaan ulang tahun AMSI yang keenam, serta talkshow dengan tema lanskap media digital yang mencakup aspek trafik, etika, dan bisnis.
Beberapa narasumber yang hadir dalam talkshow tersebut antara lain Andy Budiman (CEO KG Media), Ignatius Haryanto (Peneliti Media UMN), Subagja H (CEO Harapanrakyat.com), Maria Rita Hasugian (Pemimpin Redaksi KatongNTT.com), dan Wenseslaus Manggut (Ketua Umum AMSI). Acara talkshow ini dipandu oleh Citra Dyah Prastuti, Pemimpin Redaksi KBR. (hdl)