Jakarta (pilar.id) – Brasil adalah Neymar. Anggapan ini yang saat ini ingin dihilangkan oleh pelatih timnas Brasil, Tite.
Ia tak ingin Brasil terus menerus bergantung pada Neymar. Untuk itu, di Piala Dunia 2022 Qatar nanti, Tite akan banyak menurunkan pemain alumni Olimpade Tokyo 2020 dimana Brasil berhasil mendapatkan medali emas.
Di sisi lain, Tite juga tetap mengakui bahwa Neymar memiliki peran yang penting di timnas Brasil. Bahkan, pekan lalu, ketika Brasil menjalani pertandingan persahabatan melawan Korea Selatan, Neymar juga berhasil mencetak dua gol.
Namun, Tite tidak mau membesar-besarkan peranan Neymar dan bersikeras bahwa timnya kini tidak lagi menggantungkan nasib kepada pemain berusia 30 tahun tersebut.
Sementara Brazil bersiap untuk menjalani pertandingan persahabatan berikutnya melawan Jepang di Tokyo, Senin (6/6/2022) esok, Tite meyakini bahwa generasi baru sudah siap untuk menopang beban Tim Samba.
“Saya sudah menangani timnas cukup lama, dan selama itu saya melakukan banyak kesalahan juga mengambil beberapa keputusan bagus,” katanya.
“Kami memiliki generasi baru yang muncul dan satu hal bagus yang saya lakukan adalah memberi kesempatan banyak pemain. Sekarang kami tidak lagi bergantung pada satu orang penyerang,” ujar Tite menambahkan.
Di Tokyo musim panas setahun lalu, Brazil meraih medali emas Olimpiade seusai mengalahkan Spanyol 2-1 lewat babak tambahan waktu di partai final.
Richarlison dan Bruno Guimaraes yang berada di tim itu kini perlahan-lahan mampu bersaing merebut tempat utama di bawah Tite, dan asisten pelatih Cesar Sampaio menyebutnya sebagai “masalah menyenangkan” untuk dialami.
“Para pemain yang sudah berpengalaman dan pemain yang meraih emas Olimpiade di Jepang sekarang sudah bergabung,” kata Sampaio.
“Kami memiliki pemain yang punya kecepatan dan kreativitas, khususnya dalam melancarkan serangan,” ujarnya menambahkan.
Brazil akan berusaha menutup tur singkat dua gim di Asia dengan kemenangan menghadapi Jepang di Stadion Olimpiade Tokyo, Senin (6/6/2022).
Jepang akan melakoni penampilan perdana di arena yang direnovasi khusus untuk Olimpiade 2020 itu sebelumnya juga mengantungi kemenangan 4-1 atas Paraguay dalam laga persahabatan lain pekan lalu.
Pelatih Jepang Hajime Moriyasu mengatakan bahwa pemainnya harus siap bersikat “berani dan agresif” bila ingin mengalahkan Brazil, sesuatu yang belum pernah terjadi di laga internasional.
“Kami ingin meninggalkan jejak di Piala Dunia nanti dan pertandingan melawan Paraguay adalah langkah awal untuk itu,” kata Moriyasu.
“Kami harus melangkah lebih jauh dari sebelumnya dan berusaha melampaui batas. Saya ingin para pemain melakukan itu besok,” ujarnya menambahkan, demikian AFP. (fat)