Surabaya (pilar.id) – Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), mengatakan bahwa fenomena El Nino berpotensi terjadi pada bulan Agustus 2023 mendatang. Hal ini dapat menyebabkan kekeringan dan kebakaran hutan di beberapa daerah di Indonesia.
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) juga menyampaikan hal yang sama, dan mengingatkan negara-negara untuk mengantisipasi risiko yang akan terjadi.
Menanggapi hal ini, Pengamat Lingkungan dari Universitas Airlangga, Wahid Dianbudiyanto, menjelaskan bahwa El Nino adalah fenomena di mana air laut di Samudera Pasifik menjadi lebih panas dari suhu normalnya.
“Jika El Nino merupakan peristiwa memanasnya suhu air di luar batas kewajaran di kawasan Samudera Pasifik, maka La Nina merupakan peristiwa pendinginan air di luar batas kewajaran di area tersebut,” jelas Wahid.
![Pengamat Lingkungan Universitas Airlangga Wahid Dianbudiyanto ST MSc](https://www.pilar.id/wp-content/uploads/2023/05/img-pilar042023-76-300x300.jpg)
Fenomena ini merupakan bagian dari El-Nino-Southern Oscillation (ENSO), bersama dengan La Nina. Saat air laut di tropis Samudera Pasifik menjadi lebih hangat, atmosfer di atasnya menurun tekanannya dan menyebabkan perubahan pola iklim.
“Di saat inilah terjadi perubahan pola tiupan angin yang dapat menyebabkan perubahan pola iklim, yang cenderung menghasilkan iklim yang cukup ekstrim,” tegas dosen Teknik Lingkungan Unair tersebut.
Hal ini meningkatkan potensi dampak El Nino dan La Nina di Indonesia. Indonesia dan Australia biasanya mengalami kekeringan selama El Nino, sementara Amerika Selatan seperti Peru dan Ekuador dapat mengalami peningkatan hujan.
Wahid menambahkan bahwa pemerintah harus belajar dari pengalaman masa lalu untuk meminimalkan dampak El Nino dan La Nina. Pemerintah dapat berkolaborasi dengan beragam pihak, melakukan edukasi, dan kampanye.
Selain itu, teknologi modifikasi hujan dapat dilakukan untuk membantu mengatasi kekeringan. Sebagai contoh, pemerintah dapat mengkampanyekan untuk menyimpan sebanyak-banyaknya air pada reservoir saat El Nino datang pada bulan Agustus. Hal ini dapat membantu mengurangi dampak kekeringan yang parah. (hdl)