Jakarta (pilar.id) – Bank Mandiri, sebagai pelaku Sustainable Banking pertama di Indonesia, mengadakan ESG Festival untuk mendorong praktik perbankan berkelanjutan guna mendukung transisi Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) 2060, yang menjadi komitmen global termasuk di Indonesia.
ESG Festival ini dilaksanakan dalam format hibrid sebagai bentuk nyata dari komitmen Bank Mandiri dalam mencapai Net Zero Emissions (NZE) Operasional pada tahun 2030, emisi pembiayaan pada tahun 2060, serta pemberdayaan digipreneurship dengan mengedepankan prinsip-prinsip Environment, Social, and Governance (ESG).
Dalam kesempatan ini, Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyatakan harapannya untuk mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan agar Bank Mandiri menjadi Sustainability Champion Indonesia untuk masa depan yang lebih baik.
Dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip ESG, Bank Mandiri menerapkan tiga pilar utama. Pertama, pilar Sustainable Operation yang melibatkan berbagai inisiatif dan produk berkelanjutan.
Bank Mandiri telah merilis Digital Carbon Tracking, kartu debit dan kartu prabayar E-Money dari bahan PVC daur ulang, serta kartu kredit tanpa fisik. Selain itu, Bank Mandiri juga melakukan carbon insetting melalui restorasi lahan.
Bank Mandiri juga berkolaborasi dengan perusahaan anaknya, Mandiri Tunas Finance dan Mandiri Utama Finance, dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) melalui fitur EV di Livin’ Sukha dan promosi EV di Livin’ dan Kopra hingga Agustus 2023.
“Inisiatif ini menjadikan Bank Mandiri sebagai bank pertama yang memiliki Digital Carbon Tracking, serta menerbitkan kartu debit dan kartu prabayar E-Money dari bahan PVC daur ulang,” ujar Darmawan saat membuka Mandiri ESG Festival 2023 yang diselenggarakan secara hibrid di Jakarta pada Rabu (12/7/2023).
Darmawan menjelaskan bahwa melalui Digital Carbon Tracking, seluruh pemangku kepentingan dapat melihat secara real-time jumlah karbon yang dihasilkan dan emisi yang berhasil dikurangi oleh Bank Mandiri dalam operasionalnya.
Penerbitan sustainable card juga merupakan upaya Bank Mandiri dalam mengatasi masalah serius sampah plastik di Indonesia.
Kedua, pilar Sustainable Banking dengan fokus pada percepatan Green Economy Indonesia melalui pengembangan pembiayaan dan produk keuangan berkelanjutan.
Bank Mandiri telah menerbitkan Sustainability Bond 2021, Green Bond 2023, ESG Repo, serta menyalurkan Green Loan dan Sustainability Linked Loan. Selain itu, Mandiri Investasi (Mandiri Group) juga meluncurkan produk reksadana berbasis ESG yang dipasarkan melalui Livin’ Investasi sejak tahun 2021.
Pilar ketiga adalah Sustainable Beyond Banking. Bank Mandiri berusaha membangun kesadaran ESG serta menanamkannya baik kepada internal (pegawai Bank Mandiri), nasabah, maupun pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama mencapai NZE 2060.
Mandiri ESG Festival merupakan wadah untuk menyampaikan komitmen, tindakan, dan rencana Bank Mandiri dalam menerapkan prinsip-prinsip ESG. Kegiatan ini melibatkan ribuan peserta dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk regulator, dunia usaha, nasabah, dan karyawan Bank Mandiri.
Selain memperkenalkan serangkaian inisiatif dan produk berkelanjutan, Mandiri ESG Festival juga menghadirkan para ahli dari regulator dalam talkshow berjudul Navigating the Climate Crisis bersama PT Pertamina Power Indonesia, Bursa Efek Indonesia (IDX), dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).
Talkshow ini bertujuan sebagai forum komunikasi dan menciptakan strategi keberlanjutan serta kolaborasi di masa depan dengan seluruh pemangku kepentingan dalam mengatasi perubahan iklim yang sedang melanda dunia dengan menerapkan bisnis berkelanjutan yang ramah lingkungan. (ted)