Jakarta (pilar.id) – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, sejumlah serikat buruh di Indonesia bakal melakukan aksi demonstrasi pada 14 Mei 2022 di depan Gedung DPR RI. Ada 16 tuntutan yang dibawa buruh pada demo kali ini.
Tuntutan pertama, kata Said, buruh menolak keras omnibus law UU Cipta Kerja. Kedua, turunkan harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng, daging, tepung, telur, bahan bakar minyak (BBM), dan gas. Ketiga, buruh meminta pemerintah dan DPR mengesahkan RUU PPRT, tolak revisi UU PPP, dan tolak revisi UU SP/SB.
“Keempat tolak upah murah. Kelima hapus outsourcing. Keenam redistribusi kekayaan yang adil dengan menambah program jaminan sosial (jaminan makanan, perumahan, pengangguran, pendidikan, dan air bersih),” kata Said, Kamis (5/5/2022).
Permintaan ketujuh, lanjutnya, butuh menolak kenaikan pajak PPn. Kedelapan, buruh meminta RPP perlindungan ABK dan buruh migran dapat disahkan oleh DPR. Kesembolan, tolak pengurangan peserta PBI Jaminan Kesehatan.
Ke-10, buruh meminta kepada pemerintah agar tidak ada lagi orang kelaparan di negeri yang kaya ini. Permintaan ke-11, pemerintah wajib mewujudkan kedaulatan pangan dan reforma agraria. Lalu yang ke-12, stop kriminalisasi petani.
“Permintaan ke-13, biaya pendidikan murah dan wajib belajar 15 tahun gratis harus dipenuhi. 16, angkat guru dan tenaga honorer menjadi PNS. Yang ke-15, tolak perpanjangan masa jabatan presiden atau 3 periode. Ke-16, pemberdayaan sektor informal,” tegasnya.
Aksi 14 Mei mendatang terdiri dari ratusan ribu anggota serikat buruh bersama 4 konfederasi serikat buruh Terbesar dan 60 federasi serikat pekerja tingkat nasional.
KSPI bersama ORI KSPSI, KPBI, KSBSI, SPI, dan 60 federasi serikat pekerja tingkat nasional serta forum guru honorer, konsorsoum miskin kota (UPC), JALA PRT, buruh migran, dan ojol; akan menggelar aksi di DPR dan Jakarta International Stadium (JIS).
“Massa aksi berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan luar daerah,” tegasnya. (her/fat)