Surabaya (www.pilar.id) – Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEMNUS) Jawa Timur gelar webinar nasional yang dihadiri oleh berbagai kampus di Indonesia, Senin (29/11/2021) malam.
Webinar bertajuk ‘Mahasiswa Melek UMKM’ itu menyasar mahasiswa se-Indonesia agar lebih memahami dunia UMKM. Pemateri dalam webinar ini Dr. Handy Aribowo. S.T,.M.M, Wakil Rektor III STIE IBMT Surabaya juga konsultan dan penulis buku. Kemudian ahli kewirausahaan UMKM yaitu M. Dadang Kurnia, digital marketing specialist sekaligus founder Tajir Business School, dan Suhendi Umbarno Mustofa, koordinator Komisi Isu Ekonomi Kreatif BEMNUS Jawa Timur.
Ahmad Faruuq, Koordinator BEMNUS Jawa Timur menerangkan jika tujuan didatangkan para narasumber yang ahli di bidangnya guna membantu mengupas tuntas dunia wirausaha mahasiswa.
“Kali ini kami hadirkan narasumber untuk kupas tuntas UMKM karena kami sadar bahwa aktivitas UMKM ini bisa mahasiswa jajal tekuni, insyallah dengan UMKM kita semua bisa berdaulat secara ekonomi. Kalau seluruh mahasiswa Indonesia melek UMKM kami yakin cita – cita pendidikan yang berdaulat terwujud” terang Faruuq.
Pembicara pertama, Dr. Handy Aribowo, menjelaskan jika dalam memulai sebuah usaha perlu yang namanya riset pasar.
“Riset pasar ini bertujuan untuk kita sebagai calon penjual agar bisa mengetahui keadaan pasar yang akan kita eksekusi. Dalam sebuah riset, kita tidak hanya melakukan sekali riset saja, namun harus berkali kali melakukan riset ulang,” terangnya.
Hal ini lantas diperkuat dengan pendapat dari pemateri kedua. “Riset pasar penting dilakukan secara konsisten. Hal ini karena dengan kondisi era digitalisasi saat ini kita sangat perlu untuk riset riset terus menerus,mengingat akan semakin banyaknya kompetitor di bidang usaha yang sama. Sehingga dibutuhkan inovasi dan kreasi agar usaha kita bisa unik juga berbeda dari yang lain,” terang M Dadang Kurnia.
Pembicara ketiga menambahkan poin-poin penting yang perlu dilakukan ketika hendak memulai wirausaha, khususnya bagi para mahasiswa.
“Tentukan target konsumen yang meliputi usia, jenis kelamin dan juga golongan ekonomi. Setelah itu, kita perlu menentukan ide promosi yang menarik. Jangan lupa untuk memanfaatkan media sosial juga marketplace yang ada. Kemudian tunjukkan keunggulan produk, jaga dan terus tingkatkan pelayanan pada konsumen. Terakhir teruslah berinovasi jangan lupa untuk amati, tiru, dan cermati produk kompetitor di bidang usaha yang sejenis,” jelas Suhendi Umbarno Mustofa.
Diakhir pemaparannya, Koordinator Komisi Ekonomi Kreatif BEM Nusantara Jatim berharap sinergisitas antar elemen Perguruan Tinggi dan pemerintah khususnya Kementerian/Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim bisa dilakukan dan memberi perhatian lebih untuk membangkitkan UMKM – UMKM Mahasiswa. (dan)