Surabaya (pilar.id) – Memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan, banyak umat Islam yang berbondong bondong menuju masjid guna melakukan itikaf.
Itikaf dimaknai sebagai aktivitas berdiam diri di dalam masjid dengan niat tertentu demi mencari ridha Allah. Ketika seseorang melakukan iktikaf, ia mesti memperhatikan rukun dan syarat i’tikaf.
Melakukan iktikaf adalah salah satu cara untuk menggapai malam lailatul qadar di bulan Ramadhan. Meski boleh dilakukan kapan saja, iktikaf saat Ramadhan sering dijalankan pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. Bagi masyarakat Jawa, sepertiga perjalanan terakhir Ramadhan ini dikenal sebagai malam likuran.
Di Surabaya, Masjid Agung Al-Akbar Surabaya menjadi salah satu tujuan untuk melakukan itikaf. Masjid terbesar di Surabaya yang mempunyai 90 daun pintu berukuran besar ini mampu menampung 59 ribu jamaah.
Saat malam itikaf, ribuah warga mendatangi Masjid Agung. Ada yang datang sendiri, ada juga yang datang bersama keluarga atau rombongan. Yang pasti, di dalam masjid, jamaah laki laki dan perempuan harus dipisah.
Selanjutnya di dalam masjid, mereka menjalankan sholat, berzikir, membaca Al Qur’an, dan lain sebagainya. Saat itu, sebagian penerangan di dalam masjid dimatikan untuk menambah kekhusyukan iktikaf. (ful/hdl)