Jakarta (pilar.id) – PT Brantas Energi, anak usaha PT Brantas Abipraya (Persero), pengembang Energi Terbarukan, baru-baru ini menandatangani dua kesepakatan penting dalam acara Nusantara Power Connect (NP Connect) 2023 yang berlangsung di Jakarta Convention Center pada 11 September 2023.
Satiyobudi Santoso, Direktur Utama Brantas Energi, mengatakan, “Ini adalah saat yang sangat penting bagi Brantas Energi karena kami telah mencapai dua kesepakatan strategis bersama PLN Group sebagai komitmen perusahaan dalam mendukung perkembangan sektor Energi Terbarukan di Indonesia.”
Satiyobudi menambahkan bahwa kesepakatan pertama adalah Penandatanganan Perjanjian Konsorsium antara PT Brantas Energi dan PT PLN Nusantara Power untuk Kerjasama Inisiasi Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Way Sekampung dengan kapasitas 5,40 MW di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.
Penandatanganan ini melibatkan Satiyobudi Santoso, Direktur Utama PT Brantas Energi, dan Ruly Firmansyah, Direktur Utama PT PLN Nusantara Power. Selain inisiasi PLTA Way Sekampung, dalam perjanjian konsorsium ini, Brantas Energi bersama PLN NP juga akan menyusun Feasibility Study sebagai bagian dari persiapan untuk mengikuti tender kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Kesepakatan kedua adalah Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Brantas Energi, PT PLN (Persero) Pusharlis, dan PT Prima Layanan Niaga Suku Cadang untuk Sinergi Peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Percepatan Transisi Energi.
Penandatanganan ini melibatkan Satiyobudi Santoso, Direktur Utama PT Brantas Energi, Suroso, General Manager PT PLN (Persero) Pusharlis, dan Thommi Haposan, dari PT Prima Layanan Niaga Suku Cadang. Dalam kerjasama ini, Brantas Energi akan berkolaborasi untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam rangka mempercepat transisi energi.
Sebagai informasi tambahan, NP Connect 2023 adalah acara berskala internasional yang bertujuan untuk mengumpulkan peluang bisnis dan pengetahuan bagi para pemangku kepentingan dalam industri ketenagalistrikan di tingkat global untuk mengatasi tantangan dalam industri ini. Acara tahunan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pengembang Energi Terbarukan (Independent Power Producer), Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, komunitas ketenagalistrikan, manufaktur ketenagalistrikan, pengusaha ketenagalistrikan, akademisi, dan pihak lain yang peduli terhadap perkembangan industri ketenagalistrikan di Indonesia.
Selain Satiyobudi Santoso, acara penandatanganan juga dihadiri oleh Dody Setiawan, Direktur Pengembangan Usaha & Operasi PT Brantas Energi, dan Miftakhul Anas, Direktur Keuangan, SDM & Manajemen Risiko PT Brantas Energi.
Sebagai anak usaha dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Brantas Abipraya, Satiyobudi juga menekankan bahwa kerjasama dengan PLN Group sangat penting bagi Brantas Energi sebagai Independent Power Producer di sektor Energi Terbarukan. Kesepakatan ini memperkuat posisi Brantas Energi sebagai mitra strategis PLN Group dan menunjukkan semangat sinergi BUMN dalam membangun kedaulatan energi negara.
Sugeng Rochadi, Direktur Utama Brantas Abipraya, juga mengungkapkan keyakinan bahwa potensi industri kelistrikan di Indonesia sangat besar. Melalui anak usahanya, PT Brantas Energi, mereka akan memanfaatkan potensi ini untuk memperkuat industri dan pondasi dalam menghadapi tantangan energi yang semakin kompleks. (mad/ted)