Jakarta (pilar.id) – PT Bridgestone Tire Indonesia (Bridgestone Indonesia), bagian dari Bridgestone Corporation yang dikenal sebagai pemimpin global dalam Layanan Mobilitas Berkelanjutan dan Solusi Tingkat Tinggi, kembali menggelar aksi nyata dengan menanam 10 ribu pohon mangrove di kawasan pesisir Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (5/8/2023) lalu menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam memperingati International Day for the Conservation of the Mangrove Ecosystem atau Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 Juli.
“Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang kami lakukan pada tahun 2016. Tidak hanya berkontribusi dalam perlindungan lingkungan terhadap abrasi dan pengurangan karbon, pohon mangrove juga memiliki potensi sebagai bahan baku produk makanan dan pewarna alami wastra, memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat,” ungkap Yunus Triyonggo, Human Resources & General Affairs (HRGA) Director Bridgestone Indonesia.
Disampaikan dalam keterangannya, Kamis (10/8/2023), Triyonggo menambahkan bahwa penanaman 10 ribu pohon mangrove ini sejalan dengan komitmen Bridgestone E8 dalam aspek ekologi atau lingkungan.
Partisipasi dalam kegiatan penanaman mangrove ini direspons positif oleh lebih dari seratus karyawan Bridgestone Indonesia yang turut berperan sebagai relawan.
Selain itu, mitra perusahaan, perwakilan masyarakat, dan warga Kampung Beting juga ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Program penanaman mangrove di kawasan tersebut sendiri dimulai pada tahun 2016, saat Bridgestone Indonesia merayakan hari ulang tahun ke-40 dengan menanam 16.040 pohon mangrove. Setiap tahun, Bridgestone Indonesia juga melakukan pemantauan pertumbuhan mangrove guna memastikan kelangsungannya.
Ahmad Qurtubi, Sekretaris Desa Pantai Bahagia, mengapresiasi peran Bridgestone Indonesia dalam peduli terhadap lingkungan dan memberdayakan masyarakat desa.
“Kami sangat menghargai niat baik Bridgestone Indonesia dalam menanam mangrove di desa kami. Mangrove adalah salah satu kekayaan desa kami. Selain menjaga ekosistem mangrove, aksi penanaman ini turut mendukung perekonomian warga melalui program pemberdayaan yang terus kami jalankan,” ungkap Qurtubi.
Melalui aksi penanaman mangrove ini, Bridgestone Indonesia diharapkan dapat terus memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam bidang ekologi, ekonomi, dan sosial.
Selain pemantauan pertumbuhan mangrove, Bridgestone Indonesia juga menjalin kolaborasi dengan organisasi lokal Kebaya dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Alipbata untuk mengelola hasil mangrove menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi dan manfaat.
Langkah lebih lanjut, Bridgestone Indonesia memberdayakan kelompok ibu-ibu di Kampung Beting dengan pelatihan batik dan produksi makanan olahan dari tanaman mangrove untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
“Fondasi program keberlanjutan di Bridgestone didasarkan pada strategi lima pilar, yakni karbon netral, ekonomi sirkular, solusi dan inovasi produk, pemberdayaan komunitas, serta budaya berkelanjutan,” tutup Yunus.
Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki 23 persen atau 3,36 juta hektar dari total luas mangrove dunia. Keberadaan 43 jenis mangrove tropis di Indonesia mewakili 80 persen dari jenis mangrove tropis global.
Oleh karena itu, Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman spesies mangrove tertinggi di dunia, terutama tersebar di wilayah pesisir Sumatera, Kalimantan, Papua, dan Jawa.
Ekosistem mangrove yang terjaga dengan baik dapat menyimpan karbon 3-5 kali lebih banyak dibandingkan hutan biasa. Diperkirakan bahwa ekosistem mangrove di Indonesia memiliki cadangan karbon sekitar 3,0 Gton CO2e. (ret/hdl)