Jakarta (pilar.id) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyediakan 20 unit Reverse Vending Machine (RVM) atau mesin daur ulang botol plastik di area G20. Penempatan RVM tersebut untuk mendukung transisi energi berkelanjutan.
Selain itu, penempatan RVM juga dalam rangka untuk mengurangi sampah plastik. Seperti diketahui, salah satu bahan baku pembuat plastik adalah Polytam yang merupakan produk turunan dari energi fosil. Adapun Polytam merupakan produk Polypropylene (PP).
Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta mengatakan, BSI berkolaborasi dengan Plasticpay telah menempatkan lebih dari 20 mesin RVM yang tersebar pada Side Event G20 di Bali Collection, Main Event G20 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kantor Cabang BSI, serta publik area lainnya di Pulau Dewata.
“BSI mengajak masyarakat Bali untuk dapat menjalankan usaha yang dimiliki termasuk dalam bidang pariwisata dengan tetap menjaga kelestarian alam,” kata Bob, Rabu (16/11/2022).
Program ini, lanjut Bob, merupakan bagian dari aksi green activity yang akan terus dijalankan perseroan. Ke depan, BSI akan terus berkomitmen untuk meningkatkan dampak positif dan memberikan nilai lebih bagi masyarakat, lingkungan, dan aspek ekonomi.
“Tujuan dari program BSI ini adalah meningkatkan awareness masyarakat dalam penerapan green economy melalui prinsip 3P People, Planet dan Profit,” kata dia.
Dari aspek ekonomi, masyarakat yang membuang botol plastik ke mesin-mesin RVM BSI akan mendapatkan Rp56 per satu botol plastik. Poin tersebut dapat langsung dikonversi menjadi saldo tabungan BSI.
Dari sampah botol plastik yang dikumpulkan, selanjutnya akan diolah dan dijadikan berbagai souvenir menarik. Seperti tempat laptop, pouch, sajadah, topi, sepatu, goodie bag, dan lain lain.
Selain di Bali, BSI bersama Plasticpay telah menempatkan 17 RVM di seluruh Indonesia dari rencana 50 RVM yang akan ditempatkan sampai tahun 2023. Hasil pengolahan sampah di mesin RVM, telah terkumpul 1.577 kg sampah botol plastik atau setara dengan 90.521 buah botol plastik.
Melalui RVM ini pula BSI telah membantu mengurangi emisi karbon sebanyak 6.245.937 gram. Selain itu, program penempatan RVM ini juga memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM. Hingga November 2022, tercatat lebih dari 600 barang telah diproduksi oleh UMKM Indonesia. (ach/din)