Banda Aceh (pilar.id) – Menjadi bagian dari 110 kalender event Kemenparekraf, Kharisma Event Nusantara (KEN), Aceh Ramadhan Festival sukses menyuguhkan berbagai tradisi dan budaya masyarakat Aceh dalam menyambut bulan Ramadan.
Festival yang digelar di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, ini menampilkan tradisi membuat bubur kanji, membaca hikayat Aceh, musik, tari-tarian, dan permainan tradisional seperti egrang dan bakiak panjang.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menilai Aceh Ramadhan Festival memiliki potensi menjadi daya tarik pariwisata Aceh, terutama saat bulan Ramadan.
“Saya harapkan ini menjadi festival daya tarik wisata religi nomor satu di Indonesia. Karena Indonesia sudah menduduki posisi satu destinasi wisata halal terbaik di dunia,” ujarnya.
Sandiaga juga berharap festival ini dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat Aceh.
“Mari kita selebrasikan dan agungkan Masjid Baiturrahman dan Aceh Ramadhan Festival ini menjadi hukumnya wajib untuk dikunjungi wisatawan seluruh Indonesia dan kawasan regional ASEAN,” tambahnya.
Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, menekankan bahwa Aceh Ramadhan Festival memiliki makna yang mendalam dalam pelestarian tradisi dan budaya Aceh.
“Aceh dengan segala kekayaan tradisi dan budaya yang dimiliki menjadi tempat yang dipilih untuk merayakan kebersamaan dalam semangat keislaman yang mendalam,” ujar Bustami.
Dengan potensi dan daya tariknya, Aceh Ramadhan Festival diharapkan dapat menjadi magnet wisata yang menarik minat wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk mengunjungi Aceh dan menikmati kekayaan budaya dan tradisi yang kental di daerah ini. (usm/ted)