Jakarta (pilar.id) – Dr.Ir. Budhi Muliawan Suyitno, Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasila (FTUP), menyatakan bahwa transportasi kereta api cepat di Indonesia menjadi yang terdepan di antara negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).
“Indonesia memiliki sistem transportasi berbasis rel yang sangat lengkap, mulai dari KRL, kereta tradisional, LRT, MRT, dan kereta api cepat. Semuanya telah tersedia di Indonesia,” ujar Budhi Muliawan di Kampus UP Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Ia menambahkan bahwa definisi kereta api cepat adalah kereta api yang dapat mencapai kecepatan di atas 200 km per jam. “Jika di bawah 200 km per jam, maka masih dianggap lambat,” tambahnya.
Berdasarkan pernyataannya, saat ini negara-negara seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina belum memiliki kereta api cepat. Budhi Muliawan menekankan bahwa kereta api di Indonesia dikenal dengan kebersihannya, ketepatan waktu dalam pelayanan (on-time performance), dan pelayanan yang tidak kalah baik dengan pesawat.
Menyikapi perkembangan industri perkeretaapian yang pesat, FTUP Jakarta telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul melalui pembukaan program studi sarjana teknik perkeretaapian.
Ia menjelaskan, “Program Studi Teknik Perkeretaapian FTUP merupakan program studi baru yang sangat istimewa karena menjadi satu-satunya program studi sarjana teknik perkeretaapian yang dikelola oleh perguruan tinggi swasta di Indonesia.”
Dekan FTUP juga mengumumkan bahwa Prodi Teknik Perkeretaapian FTUP telah menarik minat 54 calon mahasiswa baru untuk mendaftar di program studi tersebut.
Budhi Muliawan menekankan pentingnya kehadiran sumber daya manusia unggul dalam industri perkeretaapian di tengah pertumbuhan pesat industri kereta api Indonesia, termasuk kehadiran MRT, LRT, dan kereta cepat jurusan Jakarta-Bandung.
“Industri kereta api memiliki karakteristik ramah lingkungan, bersifat massal, dan merupakan angkutan masa depan,” yakinnya. (hdl)