Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Pilar Wanita
  • Pilar Khas
  • Indeks
Facebook Instagram YouTube
TRENDING
  • Presiden Prabowo Apresiasi Kerja Sama Indonesia-Thailand Tangani Kasus TPPO
  • Biodata Reza Arya Pratama, Kiper PSM Makassar yang yang dipanggil Timnas Indonesia
  • Tahan Imbang PSBS Biak 2-2, Arema FC Akhiri Tren Kekalahan di Pekan ke-33 Liga 1
  • Patrick Kluivert Panggil 32 Pemain untuk TC Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
  • Dari TikTok jadi Kasus Pembunuhan dan Amuk Masa, Polda Lampung: Pelaku Sudah Ditangkap, Jangan Terprovokasi!
  • Jelang Duel Brighton vs Liverpool: Dunk Pulih, Slot Tak Pastikan Mainnya Trent
  • Kasus Grup Fantasi Sedarah, Polda Metro Jaya: Jangan Sebar Ulang Kontennya!
  • Tingkatkan Layanan Kebersihan, Pemkot Semarang Perbaiki 40 Kontainer Truk Sampah
Facebook Instagram YouTube Twitter TikTok RSS
pilar pemilu
Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Lainnya
    • Pilar Khas
    • Pilar Bola
    • Pilar Jakarta
    • Pilar Jatim
    • Pilar Wanita
    • Indeks
Pilar.IDPilar.ID
Home»Peristiwa»Tak hanya Atasi Konflik Myanmar, ASEAN juga Ciptakan Harapan Besar bagi Negara Anggota Lainnya
Peristiwa

Tak hanya Atasi Konflik Myanmar, ASEAN juga Ciptakan Harapan Besar bagi Negara Anggota Lainnya

Hendro D. Laksono8 Oktober 2023 10:04 WIB
Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp
Tak hanya Atasi Konflik Myanmar, ASEAN juga Ciptakan Harapan Besar bagi Negara Anggota Lainnya
Dr. Priyambudi Sulistiyanto, Senior Advisor Southeast Asia Flinders International

Jakarta (pilar.id) – Keberadaan ASEAN sebagai organisasi regional, tampaknya sedang dalam perdebatan yang intens terutama dalam mengatasi isu-isu konflik di Myanmar dan tantangan lainnya di kawasan Asia Tenggara.

Poin-poin tersebut disampaikan oleh Dr. Priyambudi Sulistiyanto, Senior Advisor Southeast Asia Flinders International, dalam diskusi publik bertajuk “Dinamika Politik Myanmar dan Masa Depan Demokratisasi & Regionalisme Asia Tenggara” yang digelar di Auditorium Firmanzah Universitas Paramadina pada Sabtu (7/10/2023).

Priyambudi mengamati bahwa ASEAN, sebagai organisasi regional, telah menciptakan harapan yang besar bagi negara-negara anggotanya dalam menangani masalah kawasan, khususnya konflik di Myanmar.

Ia mengungkapkan bahwa Asia Tenggara telah memulai sistem politik koalisi di Muangthai yang kemudian berkembang menuju politik koalisi. Namun, perlawanan gerakan mahasiswa di Burma, yang dipimpin oleh Aung San untuk memperjuangkan kemerdekaan, dihentikan oleh pasukan militer pada tahun 1988.

Lebih lanjut, Priyambudi mencatat bahwa pembentukan ASEAN awalnya didasarkan pada pendekatan Top-Down, di mana kawasan Asia Tenggara dipersepsikan sebagai zona netral yang bertujuan untuk pengembangan ekonomi regional.

Namun, ASEAN dianggap kurang tanggap terhadap perubahan demokrasi yang berasal dari basis, seperti yang terlihat dalam situasi Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.

Menurut Priyambudi, telah terjadi persimpangan geopolitik antara Asia, Indonesia, dan Australia, yang menjadikan kawasan ini sebagai arena persaingan antara Major, Middle, dan Emerging Power. Geopolitik diartikan sebagai pertemuan lintasan dua benua dan dua samudera di Asia Tenggara.

Baca Juga  Universitas Paramadina dan MGMP Ekonomi DKI Jakarta Gelar ToT Literasi Ekonomi dan Keuangan Digital

Dia juga menggarisbawahi peran strategis Singapura yang telah berkembang sebagai ekonomi yang sangat penting, berkat posisi geografisnya yang strategis sebagai simpul jalur laut dan udara regional.

Priyambudi menganggap Indonesia memiliki potensi serupa dengan Singapura berkat posisinya yang strategis secara geopolitik. Kawasan timur Indonesia, khususnya, memiliki potensi strategis dalam perdagangan global melalui Selat Makassar, yang perlu ditingkatkan agar dapat memberikan manfaat maksimal.

Priyambudi juga mengamati perkembangan bahasa dalam ASEAN, dengan bahasa-bahasa dari negara-negara anggota diajarkan di negara-negara lain. Bahasa Indonesia, sebagai contoh, mulai diajarkan di Vietnam, sementara bahasa Tagalog, Muangthai, dan Melayu juga diajarkan di beberapa negara anggota ASEAN. Ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat identitas regional melalui hubungan antarwarga yang menjadi kunci dalam mengatasi masalah-masalah di Asia Tenggara.

Dalam diskusi yang dipandu oleh Ahmad Khoirul Umam, Ph.D., Priyambudi menjelaskan bahwa pemahaman tentang Geopolitik dan Regionalisme di Asia Tenggara dapat ditarik kembali ke era kolonial dan pascakolonial yang membagi-bagi masyarakat ASEAN. Namun, masyarakat ASEAN telah menyadari pentingnya bersatu dan tidak menjadi boneka Kekuatan Besar. ASEAN, yang memiliki populasi besar dan beragam, telah mengalami pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya, dan inovasi teknologi baru selama periode “Abad Asia.”

Priyambudi mengingatkan tentang wilayah-wilayah rawan di Asia Tenggara, termasuk Laut Tiongkok Selatan, Myanmar, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Indonesia. ASEAN kemudian menjadi tempat pertemuan kepentingan antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Sementara itu, Myanmar, sebagai anggota ASEAN, masih belum mampu menyelesaikan konflik internalnya antara militer, pemerintahan sipil, etnis minoritas, dan masalah Rohingya.

Baca Juga  Kemensetneg Dukung Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023

Untuk menjaga stabilitas politik dan ekonomi di Asia Tenggara, Priyambudi menyarankan ASEAN untuk berkonsultasi dengan PBB, Tiongkok, Rusia, Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan Uni Eropa guna membahas Rencana Lima Poin yang mencakup konflik domestik, krisis pengungsi, konflik regional, dan peran Troika serta ASEAN. Priyambudi menyimpulkan bahwa ASEAN telah menjadi organisasi kawasan yang memiliki peran signifikan dalam mengatasi berbagai tantangan di kawasan ini.

“Setidaknya ada tiga skenario yang dapat diterapkan pada anggota ASEAN. Pertama, pemilihan umum yang diawasi oleh ASEAN dan PBB untuk semua negara anggota, dengan hasil pemilu yang dianggap sah. Kedua, pemulihan keanggotaan Myanmar setelah terbentuknya pemerintahan demokratis. Ketiga, reformasi ASEAN Charter dan pembentukan Dewan Keamanan ASEAN yang setara dengan ASEAN Summit,” pungkasnya. (hdl)

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Arsip Pilar.id

 

ASEAN Konflik Myanmar Universitas Paramadina

Berita Lainnya

Kuliah Umum Universitas Paramadina: Strategi Komunikasi Korporat di Era Digital

Kuliah Umum Universitas Paramadina: Strategi Komunikasi Korporat di Era Digital

6 Mei 2025 14:27 WIB
IMF Prediksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,7 Persen, Pakar Soroti Risiko dan Beban Program Ambisius Pemerintah

IMF Prediksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,7 Persen, Pakar Soroti Risiko dan Beban Program Ambisius Pemerintah

30 April 2025 13:31 WIB
Enam Bulan Pemerintahan Prabowo: Sorotan Kinerja, Tantangan Hukum, dan Tekanan Ekonomi

Enam Bulan Pemerintahan Prabowo: Sorotan Kinerja, Tantangan Hukum, dan Tekanan Ekonomi

19 April 2025 00:54 WIB
Diskusi Universitas Paramadina dan LP3ES: RUU TNI Ancam Demokrasi dan Reformasi

Diskusi Universitas Paramadina dan LP3ES: RUU TNI Ancam Demokrasi dan Reformasi

23 Maret 2025 00:20 WIB
Festival Ramadhan Universitas Paramadina Cikarang, Pererat Silaturahmi dan Semangat Berbagi

Festival Ramadhan Universitas Paramadina Cikarang, Pererat Silaturahmi dan Semangat Berbagi

18 Maret 2025 00:54 WIB
Diskusi Tadarus Pemikiran Islam Soroti Gagasan Islam Transformatif

Diskusi Tadarus Pemikiran Islam Soroti Gagasan Islam Transformatif

16 Maret 2025 01:58 WIB
Webinar Universitas Paramadina Kupas Pseudo-Spiritualitas dan Budaya Korupsi di Negara Religius

Webinar Universitas Paramadina Kupas Pseudo-Spiritualitas dan Budaya Korupsi di Negara Religius

15 Maret 2025 00:40 WIB
Dosen Desain Produk Universitas Paramadina Unjuk Karya di IFEX 2025, Perkuat Kolaborasi Akademik dan Industri

Dosen Desain Produk Universitas Paramadina Unjuk Karya di IFEX 2025, Perkuat Kolaborasi Akademik dan Industri

10 Maret 2025 07:43 WIB
Dampak Kebijakan Donald Trump terhadap Asia Tenggara, Seperti Apa?

Dampak Kebijakan Donald Trump terhadap Asia Tenggara, Seperti Apa?

7 Maret 2025 00:03 WIB

Leave A Reply Cancel Reply

FOTO PILIHAN
Kelas Membatik Bernuansa Parikan Meriahkan Hari Jadi ke-732 Kota Surabaya

Kelas Membatik Bernuansa Parikan Meriahkan Hari Jadi ke-732 Kota Surabaya

Foto Pilihan 19 Mei 2025 00:52 WIB
Surabaya Bersih-bersih Sungai Kalimas, Targetkan 500 Titik Pemilahan Sampah RW

Surabaya Bersih-bersih Sungai Kalimas, Targetkan 500 Titik Pemilahan Sampah RW

Foto Pilihan 5 Mei 2025 05:38 WIB
Prabowo Hadiri Hari Buruh di Monas, Umumkan Dewan Kesejahteraan dan Satgas PHK

Prabowo Hadiri Hari Buruh di Monas, Umumkan Dewan Kesejahteraan dan Satgas PHK

Foto Pilihan 1 Mei 2025 16:48 WIB
ARTOTEL TS Suites Surabaya Gelar Workshop Shibori untuk Dukung Pelestarian Lingkungan

ARTOTEL TS Suites Surabaya Gelar Workshop Shibori untuk Dukung Pelestarian Lingkungan

Foto Pilihan 29 April 2025 14:15 WIB
TNI dan IPB Kolaborasi Bentuk Kompi Produksi untuk Kemandirian Pangan Berkelanjutan

TNI dan IPB Kolaborasi Bentuk Kompi Produksi untuk Kemandirian Pangan Berkelanjutan

Foto Pilihan 24 April 2025 11:15 WIB
Berita Pilihan
PSBS Biak vs Arema FC, Laga Empat Gol yang Dramatis di Lukas Enembe

PSBS Biak vs Arema FC, Laga Empat Gol yang Dramatis di Lukas Enembe

18 Mei 2025 18:05 WIB
Festival Rujak Uleg 2025 Bangkitkan Memori THR, Dukung Wisata Budaya Surabaya

Festival Rujak Uleg 2025 Bangkitkan Memori THR, Dukung Wisata Budaya Surabaya

18 Mei 2025 17:39 WIB
Jadwal Liga Inggris Hari Ini, Dari Everton hingga Arsenal vs Newcastle United

Jadwal Liga Inggris Hari Ini, Dari Everton hingga Arsenal vs Newcastle United

18 Mei 2025 12:19 WIB
Persis Solo Tahan Imbang Dewa United 1-1, Zanadin Fariz Jadi Penyelamat di Stadion Manahan

Persis Solo Tahan Imbang Dewa United 1-1, Zanadin Fariz Jadi Penyelamat di Stadion Manahan

17 Mei 2025 21:05 WIB
Formula 1 Gunakan Energi Terbarukan dan Bahan Bakar Bio di Eropa Demi Target Net Zero 2030

Formula 1 Gunakan Energi Terbarukan dan Bahan Bakar Bio di Eropa Demi Target Net Zero 2030

17 Mei 2025 18:44 WIB
Berita Lainnya
Presiden Prabowo Apresiasi Kerja Sama Indonesia-Thailand Tangani Kasus TPPO

Presiden Prabowo Apresiasi Kerja Sama Indonesia-Thailand Tangani Kasus TPPO

19 Mei 2025 21:07 WIB
Biodata Reza Arya Pratama, Kiper PSM Makassar yang yang dipanggil Timnas Indonesia

Biodata Reza Arya Pratama, Kiper PSM Makassar yang yang dipanggil Timnas Indonesia

19 Mei 2025 20:08 WIB
Tahan Imbang PSBS Biak 2-2, Arema FC Akhiri Tren Kekalahan di Pekan ke-33 Liga 1

Tahan Imbang PSBS Biak 2-2, Arema FC Akhiri Tren Kekalahan di Pekan ke-33 Liga 1

19 Mei 2025 19:54 WIB
iklan shopee
© 2025 pilar.ID | beritajatim.com network
  • Beranda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Arsip Berita
  • Indeks

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.