Surabaya (pilar.id) – Ada tradisi yang menarik di Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Surabaya. Tiap Ramadhan, pengurus RW setempat menggelar Bazar Ramadhan secara mandiri. Melibatkan puluhan pedagang, setiap hari, bazar ini pun mencatatkan transaksi hingga jutaan rupiah.
Maklum, momen Ramadhan menawarkan siklus yang sama. Sejak pukul 16.00 WIB, orang mulai sibuk berburu takjil, makanan berbuka, atau sekadar ngabuburit dengan jalan-jalan di area bazar.
Mendekati waktu berbuka, jalanan ini semakin terasa padat. Maklum, karena digelar secara mandiri, pembagian post pendukung bazar masih sedikit lemah. Dukungan tempat parkir dan MCK yang memadai belum ada.
Layaknya layanan drive thru, setiap orang tinggal membelokkan motor di depan kios, order ini-itu, bayar tunai, kemudian melaju pergi. Berjalan cepat, tanpa tawar menawar, apalagi pemberian nota.
Di salah satu sudut bazar, pedagang lauk dan sayur melayani pembelinya. Dari pengamatan pilar.id, tak sampai 15 menit, ia sudah melayani hampir 10 pembeli dengan transaksi Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. “Praktis aja. Kan nggak perlu masak,” kata salah satu pembeli.
Di salah satu kios, ada juga pedagang yang sudah menyiapkan ikan laut siap saji dalam plastik. Jumlahnya puluhan. Dalam hitungan tidak sampai satu jam, dagangan ini juga ludes dibawa pelanggan.
Tak heran jika sumber pilar.id di tempat ini mengaku, transaksi di Bazar Ramadhan Medokan Ayu bisa mencapai setidaknya Rp 30 juta per hari. “Kurang lebih bisa segitu, khususnya di hari Sabtu dan Minggu,” kata salah satu pedagang. (hdl)