Surabaya (pilar.id) – Kota Surabaya berhasil menyabet penghargaan bergengsi di Forum Smart City Nasional, Pameran, dan Awarding Gerakan Menjadi Smart City 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menerima langsung penghargaan dalam kategori Smart Government dan Smart Environment di Nusantara Hall, ICE, BSD City, pada Kamis (7/12/2023).
Wali Kota Eri juga turut berperan sebagai narasumber dalam diskusi dengan topik “Peran Gerakan Menuju Smart City” dan “Province Menuju Indonesia Emas 2045”. Diskusi ini membahas bagaimana gerakan menuju Smart City dan Smart Province dapat mendukung pembangunan yang merata dan berkelanjutan, terutama menuju visi Indonesia Emas 2045.
Eri menyampaikan bahwa konsep Smart City di Surabaya melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah berkomitmen memberikan peningkatan pelayanan yang holistik di Kota Pahlawan. “Kami melakukan proses dari perencanaan hingga pencairan keuangan, dengan pertanggungjawaban secara digital untuk mempercepat waktu,” ujar Wali Kota Eri.
Model pemerintahan yang melibatkan masyarakat terus ditingkatkan. Informasi mengenai stunting, kemiskinan, anak putus sekolah, dan lainnya dapat diakses oleh warga di tingkat RT. Balai RW setiap wilayah menyelenggarakan program Sinau dan Ngaji Bareng yang terbuka untuk seluruh anak di wilayah tersebut.
“Penggunaan model pemerintahan yang terbuka hingga detail ke bawah membantu masyarakat berkontribusi. Monitor transparansi capaian dan target kinerja pelayanan serta pendapatan Pemkot Surabaya tersedia di semua kantor OPD, kecamatan, dan kelurahan,” ungkapnya.
Dengan penerapan Smart City, Surabaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk mengurangi kesenjangan, menurunkan kemiskinan, dan mengatasi stunting. “Transparansi yang kami terapkan membuat masyarakat percaya. Kepercayaan masyarakat mendukung pembangunan Surabaya secara smart,” tambah Eri.
Penerapan Smart City di Surabaya juga terlihat dalam pengelolaan sampah hingga tingkat perkampungan melalui pengolahan bank sampah. Kota Surabaya berhasil menghasilkan listrik sebesar 11 megawatt dari pengelolaan sampah sejak tahun 2020.
Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Budi Arie Setiadi, menyampaikan bahwa teknologi seperti kecerdasan buatan, internet of things, big data analytics, dan cloud computing dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi kerja, dan kualitas hidup. Transformasi digital melalui Smart City menawarkan potensi melalui integrasi internet of things.
Budi Arie menjelaskan bahwa tren pengembangan Smart City telah signifikan pada tahun 2023. Program Gerakan Kota Cerdas dan Provinsi Cerdas 2023 menjadi upaya Kemkominfo RI untuk mendampingi kota/kabupaten dan provinsi terpilih dalam menyusun master plan kota/kabupaten serta provinsi cerdas.
“Transformasi digital mencakup infrastruktur digital, pemerintahan digital (e-government), ekonomi digital, dan masyarakat digital. Semua aspek ini harus berjalan bersama-sama. Kesiapan ASN dan birokrasi dari pusat hingga daerah dalam mewujudkan e-government menjadi tantangan yang harus diatasi,” ungkapnya.
Aris Kurniawan, Plt Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (LAIP) Kemenkominfo RI, menekankan pentingnya Forum Smart City Nasional sebagai wadah kolaborasi dan fasilitasi akselerasi. Kemkominfo RI berharap potensi daerah dapat dikembangkan lebih optimal melalui kegiatan ini.
“Forum Smart City kali ini diharapkan menjadi ajang berbagi inspirasi dan semangat kolaborasi untuk mendorong peningkatan investasi serta penguatan ekonomi Indonesia sesuai dengan dimensi Smart City,” pungkas Aris. (riq/hdl)