Surabaya (pilar.id) – Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang diselenggarakan oleh pemerintah memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa Indonesia untuk mengembangkan diri dengan belajar selama satu semester di luar negeri.
Salah satu mahasiswa yang beruntung mendapatkan kesempatan ini adalah Jasmine Bintangnya Tiandry, mahasiswa Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR).
Partisipasi Jasmine dalam IISMA menjadi suatu kehormatan yang besar. Melalui program ini, Jasmine memiliki kesempatan untuk mengikuti studi di Lancaster University, Inggris.
Ia tiba di Inggris, yang dikenal sebagai tempat pemerintahan Raja Charles III, pada tanggal 21 Agustus yang lalu. Program ini akan berlangsung selama enam bulan hingga Desember mendatang.
Meskipun Lancaster adalah sebuah kota kecil, Jasmine memilih kampus ini karena memiliki sekolah manajemen terkemuka. “Saya ingin mendalami ilmu manajemen di salah satu program studi terbaik di Lancaster University, agar nantinya saya dapat memberikan kontribusi pada bisnis kuliner kecil milik orang tua saya,” ungkap Jasmine.
Selama program berlangsung, Jasmine akan mengikuti tiga kegiatan penting. Pertama, Global Summer School, kedua, Study Start Programme yang berfungsi sebagai pengenalan terhadap pembelajaran di Lancaster University, dan ketiga, Michaelmas Term, yaitu periode inti pembelajaran yang akan dimulai pada bulan Oktober.
Selama bulan pertama di Inggris, Jasmine mengikuti program summer school yang dapat mengkonversi menjadi SKS (Satuan Kredit Semester). Selain itu, ia juga sudah bergabung dalam kelompok tutoring dengan delapan anggota lainnya untuk berpartisipasi dalam seminar-seminar dengan dosen.
Walau budaya Inggris mungkin sudah cukup akrab di kalangan masyarakat internasional, Jasmine mengaku sempat mengalami culture shock karena perbedaan fisik antara masyarakat Inggris dan masyarakat Asia, khususnya Indonesia. “Saat pertama kali tiba di sana, saya sering merindukan wajah-wajah oriental Indonesia. Ini pertama kalinya saya merasa sebagai minoritas di suatu tempat. Tetapi saya selalu berusaha memegang prinsip bahwa semua manusia diciptakan setara,” ujar Jasmine.
Jasmine berharap dapat mengaplikasikan keterampilan manajemen dan keterlibatan dalam komunitas pada kehidupan masyarakat dan karir masa depannya. Selain itu, ia juga berupaya untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan rekan-rekan dari berbagai negara tanpa hambatan. (ted)