Boyolali (pilar.id) – Calon Presiden (Capres) 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo, melanjutkan blusukan ke pasar tradisional dengan kunjungan ke Pasar Kebonagung Boyolali pada Sabtu (30/12/2023). Setelah menginap di rumah seorang pedagang mainan di Desa Senting, Ganjar berjalan sehat menyapa masyarakat dan pedagang di pasar.
Kehadiran Ganjar langsung memicu antusiasme ribuan pedagang dan warga sekitar. Mereka ramai-ramai mendekat untuk menyambut Ganjar dan berbicara langsung dengannya. Beberapa pedagang juga menyampaikan keluhan terkait tingginya harga kebutuhan pokok, sementara yang lain menyoroti kesulitan akses modal.
Para pedagang kecil mengeluhkan sulitnya mendapatkan akses modal karena tidak memiliki jaminan yang memadai untuk meminjam di bank. Ganjar pun mendengarkan keluhan-keluhan tersebut dan memberikan harapan.
“Wah, pak Ganjar di sini! Sudah kangen lama ndak ketemu. Pak, foto pak, tambah ganteng ya,” teriak seorang pedagang.
Tak hanya mendengarkan keluhan, Ganjar juga memberikan jawaban terkait akses modal. Para pedagang kecil yang kesulitan meminjam di bank akan diberikan solusi dengan program kredit bunga ringan.
“Harapan kami, pak Ganjar memberikan akses modal. Mau pinjam ke bank tidak berani, nggak punya jaminan. Selain itu kan pinjamnya paling sedikit,” ucap Waginem, seorang pedagang berusia 70 tahun.
Sukini, seorang pedagang lainnya, turut menyuarakan keluhan serupa. Selain harga kebutuhan pokok yang mahal, pedagang juga kesulitan akses modal. “Semoga pak Ganjar jadi presiden, bisa memutuskan harga-harga buat rakyat kecil. Dan semoga pak Ganjar bisa membantu para pedagang mendapatkan akses modal,” ujarnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Ganjar menyatakan bahwa pemerintah perlu membantu para pedagang kecil. Ia membocorkan program Kredit Lapak yang sudah diterapkan di Jawa Tengah, di mana pedagang dapat mengakses kredit dengan suku bunga rendah.
“Rasanya untuk pedagang kecil dan UMKM ini kita harus menunjuk satu bank agar bisa mengurusi permodalan mereka. Sebab mereka pasti butuh modal cepat dengan suku bunga yang rendah. Kita akan buat skema itu, kita tunjuk bank untuk memberikan kredit dengan suku bunga murah,” kata Ganjar.
Ganjar menambahkan bahwa program serupa, yakni Kredit Lapak, telah berhasil diimplementasikan di Jawa Tengah bersama Bank Jateng. Melalui program ini, pedagang dan pengusaha kecil dapat mengakses kredit dengan syarat yang mudah dan suku bunga terjangkau.
“Kan mereka butuhnya tidak banyak, ada yang Rp500.000 ada yang Rp2 juta. Makanya dulu Kredit Lapak saya buat untuk merespon itu. Dan kita akan buat program serupa nanti di tingkat nasional,” tutup Ganjar. (rio/ted)