Semarang (pilar.id) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meraih penghargaan prestisius sebagai Gubernur Punakawan atas kreativitas dan inovasi luar biasa dalam bidang pemasaran dan kewirausahaan. Penghargaan ini diberikan oleh MarkPlus Institute bekerja sama dengan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dalam acara pembukaan Indonesian Marketing Festival (IMF) 2023, yang berlangsung di Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (3/8/2023).
Penghargaan istimewa ini diberikan setelah lebih dari sepuluh tahun pengamatan dan penilaian oleh Founder & Chairman MarkPlus Institute, Hermawan Kartajaya. Selama dua masa jabatan sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah menunjukkan sifat-sifat yang menggambarkan semangat Punakawan dalam pelayanan kepada masyarakat.
Hermawan Kartajaya, dalam penjelasannya, mengungkapkan, selama sepuluh tahun terakhir, dia telah mengamati dengan cermat perjalanan Ganjar.
“Gubernur Pranowo memiliki pandangan bahwa ‘Saya ini Gubernur, tetapi saya adalah pelayan masyarakat.’ Paralel dengan karakter Punakawan dalam Mahabarata Jawa, yang seolah-olah berperan sebagai pelayan, namun sebenarnya adalah penasihat yang diutus oleh dewa untuk membantu Pandawa. Ini adalah alasan pertama pemberian penghargaan ini,” jelas Hermawan Kertajaya.
Dalam kaitannya dengan buku karyanya yang berjudul “Entrepreneurial Marketing,” Hermawan Kartajaya menjelaskan bagaimana filosofi Punakawan telah menjadi model dan inspirasi bagi para pelaku bisnis dan wirausaha. Konsep Creativity–Innovation–Entrepreneurial–Leadership (CI-EL) dan Productivity–Improvement–Professionalism–Management (PI-PM) yang terinspirasi dari Punakawan, menjadi alat analisis strategi yang relevan di era Post Normal.
Kreativitas, inovasi, dan kepemimpinan yang dimiliki oleh Ganjar Pranowo sejalan dengan konsep ini. Hermawan menambahkan, “Beliau tidak hanya produktif, tetapi juga sangat kreatif. Ia memiliki beragam gagasan yang selalu muncul. Sebagai contoh, hari ini ia dengan kreatif menyempatkan diri hadir meski hanya selama 15 menit. Hal ini menunjukkan kreativitas yang tidak hanya terpaku pada prosedur, namun tetap produktif. Produktivitasnya meningkat dan ia mampu melakukan berbagai tugas dalam sehari. Tanpa kreativitas, hal ini tidak mungkin tercapai.”
Hermawan juga menyoroti aspek inovasi dalam kepemimpinan Ganjar Pranowo. Selama dua masa jabatan sebagai Gubernur, Ganjar Pranowo telah membuktikan kemampuannya dalam berinovasi. Ia tidak hanya melakukan perbaikan atau peningkatan, tetapi juga melompati batas-batas konvensional.
Faktor kepemimpinan Ganjar Pranowo turut berperan dalam mendukung kreativitas dan inovasi di Jawa Tengah. Hermawan mengungkapkan, “Seorang wirausaha harus memiliki keberanian mengambil risiko, melihat peluang, dan berkolaborasi dengan orang lain. Semua sifat ini tercermin dalam diri Pak Ganjar. Ia bukan hanya seorang profesional yang disiplin, tetapi juga seorang pemimpin. Sebagai Gubernur, ia adalah manajer tertinggi, sekaligus CEO Jawa Tengah.”
Penghargaan Gubernur Punakawan yang diberikan oleh MarkPlus Institute dalam kolaborasi dengan Universitas Jenderal Soedirman ini juga bertujuan untuk mengakui peran penting human entrepreneurship. Hermawan menegaskan, “Selain Pak Ganjar Pranowo, ada enam tokoh lain yang menerima penghargaan serupa dari enam provinsi berbeda, termasuk Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, Riau, Sumatra Selatan, dan Sulawesi Utara. Penghargaan ini tidak hanya menghormati Gubernur, tetapi juga menghargai budaya dan karakteristik unik dari masing-masing daerah.”
Dalam sambutannya, Ganjar Pranowo membagikan pengalamannya dalam mendorong perajin lurik untuk berinovasi dengan produk-produk baru. Ia telah menginspirasi perajin untuk memadukan kain lurik dengan sutra atau batik, yang akhirnya diterima dengan baik oleh masyarakat. Ganjar juga menekankan pentingnya human entrepreneurship di masa depan, di mana menciptakan mesin untuk menggantikan pekerjaan manusia lebih mudah daripada menciptakan manusia itu sendiri.
Ganjar Pranowo menjelaskan, “Pendidikan dan budaya harus bersatu. Anak-anak perlu diajari nilai-nilai budaya agar mereka memiliki kepribadian dan kemampuan yang terasah. Kita tidak boleh hanya terpaku pada mesin, karena kita harus menghindari masa depan di mana manusia dilupakan. Mesin bisa diciptakan dengan mudah, tetapi menciptakan manusia bukanlah hal yang dapat dianggap remeh. Manusia yang memiliki moralitas, kemampuan memahami orang lain, tanpa memandang perbedaan warna kulit, suku, agama, atau golongan.”
Ganjar juga memberikan contoh konkret mengenai bagaimana kreativitas dan inovasi telah diterapkan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, terutama dalam hal pengelolaan anggaran politik. Dalam upayanya untuk memperoleh anggaran di tengah tahun anggaran yang sedang berjalan, Ganjar Pranowo menunjukkan kreativitas dan inovasi dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Pendekatan ini telah berhasil dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem.
Ganjar Pranowo menegaskan, “Dalam menghadapi situasi seperti ini, kita harus memiliki pemikiran dan kemampuan pengambilan keputusan yang cepat, selaras dengan anggaran yang telah ditetapkan. Kita tidak bisa mengandalkan panduan lama; kita harus beradaptasi dengan panduan baru. Selain itu, kita harus pandai memanfaatkan teknologi digital dalam berbagai aspek, termasuk dalam dunia kewirausahaan.”
Penghargaan Gubernur Punakawan yang diraih oleh Ganjar Pranowo bukan hanya sebuah penghormatan pribadi, tetapi juga refleksi dari semangat kreativitas, inovasi, dan kepemimpinan yang telah membangun Jawa Tengah. Dengan pandangan yang menjangkau masa depan, Ganjar Pranowo telah membuktikan bahwa kreativitas dan inovasi bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan prinsip yang harus diaplikasikan dalam setiap lapisan kehidupan. (mad/hdl)