Batam (pilar.id) – Indonesia merupakan negara dengan potensi yang melimpah. Bukan hanya kaya sumber daya alam, Indonesia juga memiliki banyak produk lokal berkualitas. Namun, potensi tersebut belum bisa dimaksimalkan.
Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) adalah salah satu alternatif yang coba dilakukan untuk mengenalkan dan mengajak masyarakat serta pemerintah menggunakan produk-produk buatan dalam negeri.
Salah satu caranya dengan melakukan pembinaan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar kualitasnya semakin bagus dan memberikan akses pemasaran.
Program Gernas BBI ini, menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno adalah program yang sangat holistik dan komprehensif. Terutama mendorong pemberdayaan UMKM.
Selama lebih dari 20 tahun, ia mengaku telah berupaya memberdayakan UMKM mulai dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, serta di pemerintah ketika menjadi kepala daerah maupun menteri.
“(Namun), saya belum pernah melihat suatu program yang sangat holistik dan komprehensif, mendorong pemberdayaan UMKM, BUMN, pemerintah daerah, dan kementerian/lembaga. Dari total 29 kementerian/lembaga, 12 di antaranya terpilih menjadi campaign manager (Gernas BBI),” ungkap dia dalam Gernas BBI 2022 di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (30/3/2022).
Di tahun ini, Menparekraf mengharapkan program Gernas BBI 2022 dapat mendongkrak penjualan pelbagai produk UMKM dan mendorong sektor tersebut masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital.
Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo, lanjutnya, dinyatakan bahwa Indonesia memiliki peluang sangat besar meningkatkan penggunaan produk UMKM dalam negeri.
Berdasarkan program Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali pada Jumat (25/3/2022), per hari ini dikatakan telah tercatat Rp216,3 triliun komitmen belanja produk dalam negeri.
“Harapannya ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi (nasional) 1,71 persen,” kata Sandiaga.
Ia juga memastikan akan mendorong industri kreatif dan UMKM kreatif bergabung ke dalam Toko Daring dan e-Katalog yang dibuat Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah agar diserap oleh pemerintah.
Seperti diketahui, alokasi pengadaan barang/jasa pemerintah harus menyerap dari produk UMKM lokal sebesar 40 persen.
“Mudah-mudahan di tahun ini kita bisa meningkatkan ekonomi kita, membangkitkan sektor-sektor di lini kehidupan masyarakat, kita buka peluang usaha dan lapangan kerja. Bersama Presiden Joko Widodo, kita susun ekonomi baru Indonesia menuju Indonesia emas, sejahtera, adil, dan makmur,” harap Menparekraf.
Gernas BBI di Kepri mengusung tema Expanding to the New Market, Recover Together, Recover Stronger yang dibungkus dengan tagline UKM Kepri #WithoutBorder.
Secara total, terdapat 250 UMKM yang terlibat dalam pameran UMKM selama lima hari sejak 30 Maret – 3 April 2022 yang berlokasi di area Parkir Harbour Bay, Batam.
Selain 46 UMKM hasil kurasi Kementerian Koperasi dan UKM serta 132 UMKM yang difasilitasi Bank Indonesia, terdapat pula 72 UMKM dari Pasar Rakyat (Bazar Kuliner). (fat/antara)