Majalaya (pilar.id) – Festival Sarung Majalaya 2 di Pondok Pesantren Ats-Tsaqofah Al-Islamiyah Majalaya digelar. Festival yang diisi dengan talkshow dan bazaar UMKM ini dilaksanakan pada 14-17 Maret 2023.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong agar festival tersebut terus dikembangkan, terutama produksi sarung juga harus mengedepankan kelestarian lingkungan sehingga potensinya bisa mendukung pariwisata yang berkelanjutan.
Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf/Baparekraf, Dessy Ruhati menerangkan Kemenparekraf/Baparekraf mendukung pelaksanaan Festival Sarung Majalaya 2 sebagai upaya untuk
membangkitkan sektor ekonomi kreatif di Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat khususnya di subsektor fesyen.
Menurutnya Majalaya mempunyai potensi yang luar biasa di subsektor fesyen, terutama sarung tenun buatan Majalaya yang merupakan karya asli nusantara. Sehingga festival ini sangat cocok untuk diangkat menjadi event berskala nasional.
“Kemenparekraf menyambut baik pelaksanaan festival ini, karena sarung sebagai salah satu produk ekonomi kreatif dapat kita promosikan tidak hanya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat tapi juga agar tradisi budaya tetap terjaga. Karena sarung yang sudah menjadi tradisi turun-temurun, bahkan di Majalaya sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak abad ke-17,” tuturnya.
Ia berharap Majalaya bisa menjadi bagian dari salah satu desa wisata yang ada di Indonesia yang bisa dikembangkan sehingga menjadi bagian pola perjalanan tematik tekstil.
“Kami berharap ini nanti bisa dikembangkan kembali motif-motif kuno, bersama komunitas bisa dibuatkan sebuah lomba agar motif kuno itu bisa dimunculkan kembali dan mengedepankan proses pewarnaan alami,” urainya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan, mengapresiasi dukungan Kemenparekraf dalam upaya menghidupkan kembali ekosistem subsektor fesyen di Majalaya.
“Kami menyambut baik dukungan pemerintah pusat dalam hal ini Kemenparekraf sehingga sarung Majalaya bisa bangkit kembali,” kata Sahrul.
Turut hadir Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementerian Perdagangan, Septo Soepriyatno. (din)