Jakarta (pilar.id) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), mengadakan Pameran Riset dan Inovasi dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-28.
Acara tersebut diadakan bekerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan menampilkan lebih dari 145 produk inovasi dari perguruan tinggi.
Pameran Riset dan Inovasi Hakteknas ke-28 ini memamerkan berbagai produk inovasi yang telah teruji, mencakup 31 produk inovasi di bidang pangan, 32 produk inovasi di bidang energi, 59 produk inovasi di bidang kesehatan, sembilan produk Electric Vehicle, dan 14 produk riset dan inovasi lainnya. Produk-produk tersebut berasal dari Perguruan Tinggi Akademik dan Vokasi, serta BRIN.
Perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam pameran ini antara lain Institut Pertanian Bogor dengan produk inovasi kesehatan, Institut Teknologi Bandung dengan Integrated Smart System Platform, Lembaga Perguruan Tinggi dengan produk inovasi kesehatan, pertanian, energi, dan Smart City, Institut Teknologi 11 Nopember dengan Robot Service dan Electric Vehicle, Universitas Airlangga dengan produk inovasi pangan dan kesehatan, Universitas Andalas dengan produk inovasi energi, pangan, dan kesehatan, serta banyak lagi perguruan tinggi lainnya.
Selain pameran, acara ini juga menampilkan talkshow dari para pegiat riset dan berbagai hiburan, seperti pertunjukan dari alumni Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional, penampilan akustik dan jazz, angklung Ramawijaya, serta sesi senam zumba. Semua acara ini terbuka untuk masyarakat umum dan diadakan di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno, Jakarta.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, menyatakan bahwa peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional tahun ini menjadi pendorong untuk terus mengembangkan program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Program ini bertujuan untuk membentuk generasi muda Indonesia menjadi talenta riset dan inovasi yang mampu bersaing di panggung global.
“Kami percaya dalam waktu dekat, Indonesia akan semakin unggul di panggung global melalui program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” kata Nadiem Anwar Makarim.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, menekankan bahwa Hari Kebangkitan Teknologi Nasional merupakan momen penting untuk menguatkan komitmen dalam melakukan riset dan inovasi. Ia menyatakan bahwa riset dan inovasi adalah kunci untuk menjadikan Indonesia lebih kompetitif di tingkat global.
“Kita harus terus bekerja keras dalam melakukan riset dan inovasi untuk mengangkat Indonesia menjadi ekonomi berbasis inovasi yang mampu bersaing di panggung dunia,” kata Nizam.
Pameran Riset dan Inovasi tahun ini tidak hanya menampilkan hasil karya dari perguruan tinggi, tetapi juga hasil karya dari pendidikan tinggi vokasi. Hal ini mencerminkan kolaborasi yang kuat antara pendidikan tinggi, vokasi, dan akademik dalam mengembangkan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, M. Faiz Syuaib, mengajak para civitas pendidikan tinggi untuk menghasilkan riset yang relevan dengan potensi kampus dan kebutuhan masyarakat. Riset yang berkualitas diharapkan dapat memberikan solusi konkrit untuk berbagai permasalahan di masyarakat.
“Melalui riset dan inovasi, perguruan tinggi dapat menjadi tempat bertanya masyarakat untuk mendapatkan solusi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan, dan juga memaksimalkan potensi yang ada di daerah,” tutur Faiz.
Pameran Riset dan Inovasi ini diharapkan dapat mendekatkan masyarakat dengan hasil-hasil inovasi perguruan tinggi, serta mendorong pengembangan riset yang berfokus pada pemecahan masalah nyata yang dihadapi oleh masyarakat. Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam memajukan Indonesia dalam era inovasi dan teknologi. (mad/hdl)