Bantul (pilar.id) – Banyaknya masyarakat yang membuang sampah khususnya popok di bantaran Sungai Celeng, Imogiri, Bantul membuat Yekti Murwani tergerak untuk memutar otak.
Bersama Kelompok Swadaya Mandiri (KSM) Pilah Berkah, Yekti berhasil menyulap limbah tersebut menjadi kerajinan yang mengundang cuan.
“Awal mulanya, sebagian warga banyak yang membuang limbah popok di sungai. Terus kami coba untuk mengkreasikan jadi kerajinan untuk mengurai limbah pokok tersebut,” kata Ketua KSM Pilah Berkah, Senin (16/1/2023).
Dikatakan Yekti, kelompok ibu-ibu yang dibentuk sejak enam tahun ini dalam satu bulan menggunakan sebanyak 7 ribu limbah popok bayi dari berbagai sumber yang menghasilkan produk-produk seperti tas, bantal, pot dan vas bunga, bantal, asbak, serta gantungan kunci.
“Produk-produk itu kami pasarkan baik melalui media online ataupun saat ada pameran-pameran dengan harga beragam berkisar Rp 10 ribu-Rp 75 ribu,” paparnya.
Meski berasal dari limbah, Yekti menegaskan produk kerajinan tersebut dijamin aman karena telah melewati uji laboratorium Dinas Kesehatan (Dinkes) DI Yogyakarta. Yekti menyebut, proses pengolahan dimulai dengan memisahkan plastik luar dan bagian dalam yang berisi jelly.
“Lalu, bagian luarnya kami cuci dan bersihkan dengan cairan disinfektan selama 20 menit. Baru setelah itu, dikeringkan dan digiling menjadi serpihan menggunakan mesin pencacah. Kami pastikan aman, bersih, dan bebas bakteri,” jelasnya.
Hasil serpihan tersebut, imbuhnya digunakan sebagai isi bantal atau pengganti dakron. Selain itu, untuk produk pot dan vas bunga, agar menghasilkan cetakan yang sempurna ada tambahan semen dan air agar produknya bisa melekat ataupun terbentuk.
Yekti mengungkapkan, KSM Pilah Berkah yang berada di Desa Tegal, Paduresan, Imogiri, Bantul ini awalnya berfokus pada sedekah sampah, namun belakangan konsen pengelolaan berkembang dengan inovasi mengelola limbah popok secara berkelanjutan.
“Kalau tidak terkelola dengan baik tentu berdampak pada lingkungan seperti pencemaran di sungai bahkan bisa sampai laut,” tandasnya.
Selain menjaga lingkungan, lanjutnya melalui inovasinya ini juga turut memberdayakan para perempuan di desanya. (riz/hdl)