Kediri (pilar.id) – Usianya masih 16 tahun. Ia pun masih duduk di bangku sekolah menengah atas dan terdaftar sebagai salah satu siswa di SMAN 2 Kota Kediri. Namun, di usia yang masih belia itu, ia sudah merasakan kesuksesan berinvestasi di dunia digital melalui trading NFT.
Namanya, Muhammad Bevan Pramudito. Dan hingga saat ini, setidaknya ia telah memiliki 8ETH di akun NFT-nya atau setara dengan Rp320 juta. Semua itu ia dapatkan dari belajar secara otodidak mengenai trading NFT yang ia pelajari sejak satu tahun lalu.
Bevan sendiri baru belajar mengenai NFT dan seluk beluk dunia investasi sejak Februari 2021. Awalnya karena tanpa sengaja membaca biografi Metakoven, lalu ia mencoba untuk terus riset dan bertemu dengan NFT. Ia belajar sungguh-sungguh saat itu, karena menurutnya dunia NFT begitu menjanjikan di masa depan.
Walau tidak membuat karya NFT sendiri, ia berhasil membeli dengan gratis. Lalu kemudian membeli lagi dengan harga 0,14 ETH atau setara dengan 14 juta rupiah. Hingga saat ini ia sudah mengantongi 8ETH lebih atau 320 juta lebih dalam akun NFTnya.
Baginya belajar dan bisa mengerti trading NFT merupakan hal yag luar biasa hebat. Bahkan hingga saat ini ia masih terus riset agar bisa lebih menambah informasi dan wawasan tentang NFT. Ia mangatakan memang banyak fitur baru, bahasa baru dan cara baru yang berkembang pesat saat ini.
“Kalau mau jago memang kuncinya jangan berhenti belajar, soalnya NFT ini kan baru dan terus mengalami perkembangan. Jadi ya kita harus bisa mempelajari banyak hal di dalamnya.” Kata Bevan dengan pembawaanya yang santai menjelaskan.
Bevan memang memiliki hobi main game, surfing dan banyak dunianya berkaitan dengan tekhnologi. Ia sudah terbiasa dengan keseharian di depan komputer dari mulai belajar, sekolah dan bermain game.
Sebagai murid di SMAN 2 Kota Kediri ia tetap belajar seperti murid pada umumnya. Namun di sela-sela waktu luangnya ia habiskan untuk mempelajari seluk beluk NFT.
“Sebenarnya tidak sulit, hanya saja kalau mau terjun di dunia NFT atau Kripto, tidak bisa dengan emosi saat memutuskan untuk ambil atau jual. Harus dengan pikiran yang rasional dan sabar, nah nanti baru nanti ketemu untungnya. Kalau aku cuma dua itu aja sih seringnya, NFT sama Kripto. Nah Kripto aja juga cuma ETH aja.” Katanya.
Bevan menjelaskan kedua orang tuanya juga baru tahu bahwa ia trading NFT sekitar 1 bulan belakangan ini. Mereka awalnya hanya tanya-tanya saja, lalu akhirnya sekarang mendukung penuh yang dilakukan Bevan.
Ia berharap NFT bisa menjadi hal yang mainstream dan use casenya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Selebihnya ia juga sangat ingin memiliki Venture Capital sendiri.
“Saya yakin, kalau semua teman-teman bisa explore opportunity sebanyak mungkin dan tidak malas-malasan pasti bisa meraih apa yang diinginkan. Kalau gagal menurutku urusan belakangan yang penting berjuang dulu.” Tutup Bevan. (put/fat)