Surabaya (pilar.id) – Kota Surabaya akan segera merayakan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menggelar berbagai kegiatan dan acara menarik sejak awal Mei hingga akhir bulan ini, termasuk pengajian, salawat bersama, Festival Rujak Uleg, dan Surabaya Vaganza, yang sukses menghibur warga Kota Pahlawan.
Meskipun berbagai kegiatan tersebut telah memberikan hiburan istimewa, Pemkot Surabaya terus berupaya memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik bagi warganya. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan bahwa Pemkot Surabaya masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan, termasuk penyelesaian saluran air, penataan kota lama, penanganan stunting, pengembangan Kampung Madani, dan penanggulangan kemiskinan.
Dalam peringatan HJKS ke-731 ini, Wali Kota Eri mengungkapkan keinginannya menjadikan Surabaya tidak hanya sebagai kota jasa, tetapi juga sebagai kota wisata yang menarik. “Kota Pahlawan ini tidak hanya sebagai kota jasa, tetapi bagaimana menjadi kota wisata yang menarik orang. Karena itu ada Kota Lama dan susur sungai dengan lampion-lampion yang berbeda,” ujar Eri.
Wali Kota Eri juga ingin menjadikan Surabaya sebagai kota yang ‘dikangenin’ banyak orang, dengan contoh tempat seperti Tunjungan Romansa yang menjadi favorit masyarakat. “Kalau kita mau ke Tunjungan itu sekarang kangen terus, banyak orang ‘mejeng’ di Jalan Tunjungan itu,” kata Eri.
Eri Cahyadi juga bertekad menjadikan Surabaya sebagai kota peradaban, yang diwujudkan melalui pengembangan Kampung Madani. “Kota peradaban yang dimaksud adalah dimana orangnya ramah, saling menyapa, saling membantu, dan membangun Surabaya bersama warganya,” jelasnya.
Kekeluargaan dan Gotong Royong
Cak Eri berharap agar warga Surabaya terus menjaga kota ini dengan rasa kekeluargaan, gotong royong, dan saling toleransi. Ia menekankan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, termasuk penanganan banjir dan kemacetan. “Perjuangan kita sangat luar biasa. Terima kasih warga Surabaya, karena telah mampu menurunkan kemiskinan dan stunting. Untuk kemacetan, Insya Allah pada tahun 2027 akan ada LRT yang menghubungkan Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Lamongan,” harapnya.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Baktiono, memberikan beberapa catatan penting untuk Kota Surabaya di HJKS ke-731. Salah satu catatannya adalah percepatan proyek pembangunan saluran air di perkampungan dan pinggir jalan. Ia berharap Cak Eri Cahyadi dapat menyelesaikan pengerjaan saluran yang belum tuntas dalam waktu 24 jam ke depan.
Baktiono juga mengingatkan bahwa proyek penanganan banjir dilakukan secara multiyears dan membutuhkan kesabaran dari masyarakat. “Itu (box culvert) bukan pameran, tapi memang untuk mengatasi banjir. Ini adalah proyek multiyears yang berkelanjutan,” jelasnya.
Selain penanganan banjir, Baktiono berharap Pemkot Surabaya, khususnya Cak Eri Cahyadi, dapat memberikan beasiswa gratis Pemuda Tangguh untuk warga miskin di Surabaya. “Jumlah penerima beasiswa sudah ribuan, bahkan hampir 3.000an. Semoga tahun depan, Mas Eri bisa meningkatkan lagi jumlahnya, sehingga pendidikan dapat menurunkan kemiskinan karena warganya memiliki pendidikan tinggi yang baik,” pungkas Baktiono.
Dengan berbagai upaya dan rencana yang dijalankan, diharapkan Surabaya dapat terus berkembang menjadi kota peradaban yang maju, ramah, dan penuh dengan inovasi, sekaligus menjadi kota yang dicintai dan dirindukan oleh warganya. (rio/hdl)