Samosir (pilar.id) – Dengan dibukanya Jembatan dan Kanal Tano Ponggol di Pangururan, Samosir, Danau Toba semakin mempesona sebagai destinasi pariwisata. Keindahan dan kemegahan Jembatan Tano Ponggol telah menjadi daya tarik luar biasa bagi para wisatawan yang berkunjung ke sana, baik melintas di atas jembatan maupun melalui kanal di bawahnya.
Tahap Situmorang, seorang nakhoda kapal, mengungkapkan bahwa setiap kali rombongan wisata mengelilingi Danau Toba, mereka selalu meminta untuk berhenti sejenak di kanal Tano Ponggol. Mereka ingin berlama-lama untuk berswafoto dan menikmati kemegahan Jembatan dan kanal Tano Ponggol.
“Kami selalu berhenti di kanal Tano Ponggol atas permintaan wisatawan karena mereka ingin berswafoto dan ingin berlama-lama berada di bawah jembatan untuk melihat kemegahan Jembatan dan kanal Tano Ponggol tersebut,” ujar Tahap Situmorang.
Baru-baru ini, sekelompok akademisi dari berbagai universitas di Sumatera Utara melakukan tur wisata mengelilingi Danau Toba menggunakan kapal. Salah satu peserta, Prof. Umar Zein, sangat terkesan dengan kemajuan pariwisata di Kawasan Danau Toba, khususnya Jembatan dan Kanal Tano Ponggol.
“Kami baru saja mengadakan tur wisata keliling Danau Toba melalui kapal, saya sangat kagum dan bangga atas pengembangan pariwisata di Kawasan Danau Toba saat ini. Saya menyaksikan sendiri fasilitas yang telah dibangun di sekeliling Danau Toba, salah satunya jembatan dan kanal Tano Ponggol. Kami ingin berlama-lama di kanal Tano Ponggol dan semua peserta tidak melewatkan kesempatan untuk berswafoto sebagai kenangan telah mengelilingi Danau Toba 360 derajat,” ungkap Prof. Zein.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, Fritz Pangihutan Nababan, menjelaskan bahwa Pemerintah telah mengembangkan berbagai infrastruktur pariwisata di Kawasan Danau Toba, termasuk Jembatan dan Kanal Tano Ponggol, Kawasan Pangururan, dan Kawasan Tele.
“Pemerintah telah membangun berbagai infrastruktur pariwisata di Danau Toba, antara lain Jembatan Tano Ponggol yang merupakan pintu masuk ke Pulau Samosir melalui darat. Selain itu, kanal di bawah Jembatan Tano Ponggol memungkinkan kapal-kapal untuk mengelilingi Danau. Pembangunan ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan pariwisata di Kawasan Danau Toba,” kata Fritz.
Jembatan Tano Ponggol yang memiliki panjang 382 meter ini menghubungkan Pangururan dengan Tele. Selain itu, Kawasan Pangururan dan Kawasan Tele juga sedang ditata oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Penataan ini termasuk pembangunan berbagai fasilitas seperti air mancur, pusat kuliner, taman, dan wahana lainnya. Penataan diharapkan selesai pada akhir tahun 2023.
Dengan semakin berkembangnya pariwisata di Kawasan Danau Toba, khususnya berkat kehadiran Jembatan Tano Ponggol, destinasi ini semakin menarik minat para wisatawan untuk menjelajahi keindahan Danau Toba yang memukau. (hdl)