Jakarta (pilar.id) – Dibukanya kembali keran ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak goreng oleh Presiden RI Joko Widodo disambut positif oleh pengusaha. Kebijakan baru Jokowi tersebut bikin pengusaha happy.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Presiden Jokowi yang telah membuka kembali larangan ekspor minyak goreng. Kebijakan ini akan menjamin keberlanjutan industri minyak sawit nasional.
“Semoga perdagangan minyak sawit dan turunannya bergairah kembali baik domestik maupun ekspor,” ujar Joko, Kamis (19/5/2022).
Menurut penuturan Joko, para mitra dagang di Eropa, India dan Pakistan menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah mencabut larangan ekspor minyak goreng. Kata dia, GAPKI akan terus mendukung kebijakan dan program pemerintah Indonesia dalam menyediakan minyak goreng curah yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
“GAPKI terus bekerja keras agar industri sawit yang memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia terus dapat ditingkatkan,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi kembali membuka keran ekspor minyak goreng. Salah satu alasan diperbolehkannya kembali ekspor minyak goreng karena pasokan dalam negeri sudah melimpah. Jokowi yakin stok yang melimpah tersebut bakal membuat harga minyak goreng di dalam negeri semakin murah.
Jokowi menjelaskan, kebijakan pelarangan ekspor CPO dan turunannya beberapa waktu lalu adalah penyebab melimpahnya stok minyak goreng di Tanah Air.
Kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah per bulannya kurang lebih 194 ribu ton. Pada Maret 2022 atau sebelum dilakukan pelarangan ekspor, pasokan minyak goreng curah di Indonesia hanya 64,5 ribu ton. Namun setelah dilakukan pelarangan ekspor di April 2022, pasokan minyak goreng curah Indonesia mencapai 211 ribu ton per bulannya, melebihi kebutuhan nasional bulanan.
Selain itu juga terdapat penurunan harga rata-rata minyak goreng secara nasional. Bukan lalu atau sebelum ekspor dilarang, harga rata-rata minyak goreng curah berkisar Rp19.800 owr liter. Tetapi setelah adanya pelarangan ekspor minyak goreng, harga rata-rata nasional minyak goreng curah turun menjadi Rp17.200-Rp17.600 per liter.
“Penambahan pasokan dan penurunan harga tersebut merupakan usaha bersama kita, baik dari pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan pihak swasta,” kata Jokowi seperti disaksikan melalui YouTube Sekretariat Presiden. (her/hdl)