Yogyakarta (pilar.id) – Salah satu agenda delegasi peserta Forum Agama G20 (R20) yakni mengunjungi situs Candi Kimpulan, sebuah candi Hindu pada Sabtu, (5/11/2022) di Kompleks Universitas Islam Indonesia (UII), Jalan Kaliurang, Sleman.
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Juru Bicara R20, Muhammad Najib Azca mengatakan kegiatan ini untuk mengenalkan kepada para delegasi yang merupakan tokoh agama dari negara anggota G20 serta sejumlah negara lainnya mengetahui bagaimana cara hidup umat muslim di Indonesia yang penuh toleransi.
“Ada 338 peserta dengan 124 orang berasal dari 32 negara. Kegiatan di sini memang dirancang dengan sungguh-sungguh, secara serius, sebagai bagian dari cara R20 memberikan pengalaman kultural keagamaan kepada para delegasi,” terang Najib.
Candi Kimpulan diperkirakan berdiri pada abad ke-9 yang ditemukan secara tidak sengaja pada 11 Desember 2009 ketika penggalian untuk fondasi proyek pembangunan perpustakaan UII. Menariknya, situs tersebut tidak kemudian dihancurkan atau dirobohkan, namun merancang desain bangunan perpustakaan yang menyesuaikan posisi candi.
“Sangat menghargai perbedaan sehingga artefak di tengah kampus itu dimuliakan. Kami jadikan simbol bagaimana kebinekaan Indonesia itu betul-betul terjadi, ada manifestasinya, ada simbolisasi,” jelasnya.
Najib menyebut, secara umum para peserta R20 memiliki keinginan serupa yakni ingin menyebarluaskan pesan toleransi dari eksistensi candi itu ke seluruh pemimpin agama di dunia. Adapun agenda delegasi R20 di Yogyakarta selain itu juga mengunjungi Keraton Yogyakarta, Candi Prambanan, Vihara Mendut, Candi Borobudur, UII, dan Pondok Pesantren Pandanaran.
Sementara itu, Rektor UII, Fathul Wahid mengungkap sejak pertama berdiri, UII merupakan kampus yang terbuka untuk keragaman pemikiran, tidak hanya untuk pemikiran Islam.
“Kami terbuka bagi umat lain untuk bersekolah di UII karena UII milik bangsa dan saya merasa senang ketika kawan-kawan non-muslim yang berkuliah di UII merasa senang, merasa terlindungi, merasa nyaman dan bisa mendesain masa depan bersama kami,” ucapnya.
Keberadaan Candi Kimpulan di kompleks UII, lanjur Fathul, memberikan pesan bahwa seluruh umat beragama harus melindungi, bahkan menciptakan ruang berkembang untuk sesama.
“Dengan demikian, kesetaraan manusia bisa dijamin dan semuanya punya kesempatan untuk tumbuh dan berkembang,” jelasnya. (riz/hdl)