Yogyakarta (pilar.id) – Aksi massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak (ARB), Rabu (7/9/2022), mendapat perhatian tersendiri. Seperti diberitakan, mereka menolak kenaikan harga BBM melalui seruan aksi tolak di depan gedung DPRD Yogyakarta.
Aksi ini sempat menegang, saat sejumlah demonstran berupaya masuk ke gedung DPRD dengan mendorong gerbang hingga roboh dan membakar ban.
Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (BEM UAD), Gerald Bana mengatakan terdapat tiga tuntutan turunan diantaranya memaksimalkan APBN untuk subsidi BBM, menaikkan UMR secara nasional, dan mengusut tuntas pelanggaran HAM di Indonesia.
“Kegiatan hari ini adalah aksi responsif atas permasalahan di indonesia khususnya kenaikan BBM bersubsidi, pasal-pasal KUHP dan turunannnya seperti IKN, omnibuslaw. Tidak hanya di Yogyakarta tapi di kota lain ini adalah aksi responsif ini bukanlah aksi yang hanya sekali tapi akan ada aksi-aksi berkelanjutan,” tegas Bana.
Dikatakan pula, setelah ini, ARB akan mengadakan konsilidasi nasional yang itu nanti bisa menjadi pematik di daerah lain.
“Bukan hanya di kota-kota besar tapi sampai kota terkecil pun harus mengadakan aksi, sebagai tanda kalau negara kita tidak sedang baik-naik saja,” ungkapnya.
Aksi kemarin dimulai dengan melakukan long march pukul 14.00 WIB dengan titik kumpul di kawasan Asrama Kamasan Papua Jalan Kusumanegara, Jalan Mayor Suryotomo, lalu Jalan Mataram dan tiba di DPRD Yogyakarta sekitar pukul 15.30 WIB. Dilanjutkan dengan penyampaian pendapat penolakan kenaikan BBM dari perwakilan kampus yang tergabung dalam ARB.
Sebelumnya, massa memulai aksi dengan damai, namun pukul 17.00 WIB sesaat setelah beberapa orasi suasana memanas. Dimulai dari sejumlah peserta aksi yang berteriak untuk mencoba masuk ke halaman gedung DPRD.
Hingga situasi mulai ricuh, pengunjuk rasa di barisan depan saling mendorong hingga berhasil merobohkan gerbang masuk DPRD. Namun, demonstran lain segera menenangkan massa yang masih mencoba masuk ke halaman gedung. Dalam aksi ini, Polresta Yogyakarta juga telah mengerahkan 200 personil guna mengantisipasi dan mengamankan jalannya demonstrasi kenaikan BBM. (riz/hdl)