Semarang (pilar.id) – Prestasi gemilang diraih oleh lima mahasiswa Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) pada gelaran Asean Innovative Science, Environment, and Entrepreneurship Fair (AISEEF) 2023.
Yosef Budiman, Muhammad Wisnu Prasetio, Niti Bagus Wirotomo, Diah Ayu Setianingrum, dan Diya Ayu Putri Utami berhasil meraih medali emas di ajang kompetisi tingkat internasional yang berlangsung pada tanggal 10 hingga 14 Februari 2023 di Universitas Diponegoro, Semarang.
Para perwakilan dari UII ini tergabung dalam tim Biolenue dengan proyek penelitian bertajuk Biosorbent for Methylene Blue.
Mereka bersaing dengan peserta dari 15 negara yang terdiri dari 368 kelompok. Tim Biolenue berhasil menyabet medali emas pada kategori Environmental Science melalui penelitian mereka mengenai Composite Material Design Base on Chitosan and Cellulose as a Biosorbent for Methylene Blue Textile Waste.
Muhammad Wisnu Prasetio, salah satu anggota tim, menekankan pentingnya isu ini untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya limbah industri tekstil terhadap lingkungan. “Penyampaian isu ini didasarkan pada keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan akibat limbah industri tekstil, khususnya metilen biru yang digunakan secara luas dalam berbagai sektor namun memiliki dampak negatif pada lingkungan,” paparnya.
Proses persiapan teknis menjadi kendala utama dalam pelaksanaan kompetisi ini. “Kami harus melakukan penelitian tambahan untuk memperkuat data riset, menyusun banner, poster, desain produk, dan video terkait produk. Selain itu, kami juga menyiapkan booth untuk presentasi dan berlatih berbicara dalam bahasa Inggris,” ungkap Muhammad Wisnu Prasetio.
Selain meraih prestasi, ia juga menyoroti manfaat berharga dari setiap kompetisi, terutama dalam hal pengalaman. “Kompetisi menjadi bentuk aktualisasi diri, uji ilmu yang telah dipelajari, mengarahkan potensi diri, dan mendorong jiwa kolaboratif serta kemampuan untuk bekerja sama dengan baik,” tambahnya.
Diah Ayu Setianingrum, anggota tim lainnya, mengungkapkan bahwa timnya telah mempersiapkan diri secara matang. “Persiapan meliputi pengumpulan data penelitian, administrasi, dan segala hal yang diperlukan untuk mengikuti acara secara offline. Kami juga berlatih berbicara dalam presentasi serta tak lupa berdoa,” ungkapnya.
Pada akhir sesi, Diah memberikan motivasi untuk mahasiswa dan generasi penerus bangsa agar terus berusaha dan tidak menyerah dalam setiap proses. “Ketika menghadapi kegagalan, itulah saat yang tepat untuk belajar bagaimana bangkit kembali. Namun, jika menyerah, itulah kekalahan yang sesungguhnya,” pungkasnya.
Niti Bagus Wirotomo, rekan satu timnya, berharap agar mahasiswa dapat menyalurkan bakat dan pengetahuannya melalui kompetisi dan lomba. “Mahasiswa Teknik Kimia UII yang masih muda dapat melanjutkan meraih prestasi lebih unggul di tingkat internasional dan berani mencoba hal-hal yang sulit. Termasuk diantaranya adalah berbicara di depan umum dan berkompetisi hingga menjadi juara,” tutupnya. (usm/hdl)