Surabaya (pilar.id) – Masker menjadi penyumbang sampah baru di kala pandemi. Kini, hampir seluruh masyarakat Indonesia memakai masker sekali pakai saat berkegiatan, baik di luar maupun di dalam ruangan.
Hal itulah yang dilihat oleh salah satu mahasiswa UK Petra yang tak lama lagi di wisuda ini. Dia adalah Olivia Tantiono, mahasiswa jurusan Desain Interior yang membuat hiasan lampu meja dan kursi dengan memanfaatkan limbah masker.
Dalam karyanya, ia membuat 2 furniture, dengan desain sendiri dan memanfaatkan limbah masker sebagai hiasan dari 2 furniture tersebut.
” Ini produksinya dari pertengahan tahun lalu sampai sekarang. Mengumpulkan maskernya cukup lama, karena kursi saja butuh 800 masker bekas, sedangkan lampu meja butuh 200 masker bekas,” ujarnya.
Dalam prosesnya, Oliv nama panggilannya ini, menjelaskan usai mendapatkan masker bekas, masker kemudian dipisahkan antara kawat dengan tali, serta lapisannya, lalu digunting atau bisa diblender kemudian dicuci, setelah itu dikeringkan.
“Kemudian dipress dengan setrika, dengan menggunakan kertas roti selama 2-3 menit ditekan bolak-balik. Agar tak melengkung, setelah di press, ditindih lagi dengan batu, dan jadilah lempengan masker” jabarnya.
Dia mengaku, telah mencoba berbagai metode, kurang lebih 20 kali. Hingga memperoleh hasil maksimal dengan teknik press heat dan material komposit lem serta serbuk masker.
Meski lempengan tersebut rapuh saat dipegang, namun Oliv meletakan hiasan tersebut bersamaan dengan triplek dibaliknya pada furniture kursinya. Sedang untuk lampu meja, lempengan tersebut di jepit.
Ia menambahkan, jika pada produknya ini tahan terhadap air, dan mudah di bersihkan saat terkena noda, karena terbuat dari plastik.
“Kedepannya saya buat furniture lebih minimalis, dengan tetap memakai hiasan dari limbah masker. Agar limbah masker tak menjadi masalah baru bagi lingkungan,” (jel/hdl)