Surabaya (pilar.id) – Kecelakaan yang terjadi di perlintasan kereta api di Gayung Kebonsari telah menewaskan 3 pemuda berusia kisaran 19 tahun. Ketiganya merupakan penumpang mobil Honda Brio berwarna merah yang tertabrak kereta api Sancaka jurusan Surabaya-Bandung pada Minggu (24/4/2022).
Ketiga korban meninggal tersebut adalah warga Kecamatan Wonocolo. Masing-masing, Abid Bahrani warga Sidosermo gang 4, Zidan Ibrahim warga Bendul Merisi, dan Fairus Aditya warga Margorejo.
Dari keterangan yang dihimpun pilar.id, ketiganya saat itu sedang bepergian untuk main dan nongkrong. Sebelumnya, mereka bertiga juga baru saja menghadiri acara buka bersama.
Seger Nawawi, paman dari Zidan menjelaskan, keponakannya merupakan pemilik mobil yang mengalami kecelakaan di Jalan Kebonsari Manunggal. Namun, saat kejadian bukan Zidan yang mengendarai mobil.
“Sepeda motor ketiganya ada dirumah Zidan. Berangkat naik mobil bertiga tadi mas. yang nyetir Abid,” ujar Seger saat ditemui pilar.id di kamar jenazah RS Bhayangkara dengan mata berkaca-kaca.
Keluarga dari ketiga korban datang ke RS Bhayangkara pada pukul 01.17 WIB. Selain korban, ada juga teman-teman dari korban yang datang sembari tidak percaya jika ketiga korban meninggal dunia, padahal mereka baru saja melakukan bukber.
“Bukber mas tadi trus nongkrong-nongkrong gatau kalo pulang ada kejadian ini,” ujar salah satu teman sambil menangis.
“Arek kate kuliah mbak iki, kok koyok ngene nasibe (ini anak mau kuliah, kok begini nasibnya)”, ujar ibunda salah satu korban.
Sebelumnya telah diberitakan, Sebuah Mobil Honda Brio L 1120 QC warnah merah yang dikendarai 3 orang tertabrak kereta Sancaka jurusan Surabaya-Bandung di perlintasan kereta Gayung Kebonsari, Jl Kebonsari Manunggal, Minggu (24/04/2022) sekitar pukul 23.22 WIB. Dari pantauan beritajatim, mobil warna merah tersebut terpental hingga 37 meter ke arah Selatan dengan kondisi hancur lebur.
Dari 3 pengendara mobil, semua dinyatakan tewas ditempat. Pengendara mobil terlempar keluar sejauh 2 meter dari mobil, sedangkan satu penumpang tewas di atas kap mobil dan satu tewas terjepit dibawah mobil.
Sukarno, 47 tahun penjaga palang pintu kereta yang berjaga menjelaskan, mobil yang disetir oleh Abid, 19 tahun warga Sidosermo 4 gang 15 tersebut awalnya sudah berhenti dibelakang perlintasan. Namun, tiba-tiba mobil berjalan nekat menyeberang. Perlintasan kereta api yang tidak mempunyai palang pintu pun dilalui. Saat badan mobil lewat separuh, kereta melaju kencang dan menghempas mobil hingga remuk.
“Sudah berhenti, trus tiba-tiba jalan. kan sudah saya setop karena saya di sisi seberang juga mas tadi,” ujar Sukarno diwawancarai di lokasi. (fat)