Jakarta (pilar.id) – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), yang merupakan Subholding Pertamina untuk bisnis pengolahan dan petrokimia, kembali menunjukkan komitmennya dalam menghasilkan produk-produk olahan kilang berkualitas tinggi serta lebih ramah lingkungan.
KPI memiliki dua kilang utama, yakni Kilang Cilacap dengan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) dan Kilang Balongan dengan proyek Kilang Langit Biru Balongan (KLBB), yang keduanya memasok bahan bakar minyak (BBM) berkualitas untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Kilang Cilacap telah menyelesaikan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) pada tahun 2019, menghasilkan produk gasoline dengan kandungan sulfur setara EURO IV. Hal ini merupakan langkah signifikan, karena sebelumnya kilang ini hanya mampu memproduksi gasoline dengan kandungan sulfur setara EURO II.
Dengan kualitas setara EURO IV, kandungan sulfur pada sebagian BBM produksi kilang Cilacap kini berada di bawah 50 ppm, menurun drastis dari sebelumnya sebesar 150 – 300 ppm. Penurunan emisi yang dihasilkan mencapai 0.11 gram SOx Eq/liter, turun 83 persen dari sebelumnya sebesar 0.68 gram SOx Eq/liter.
Selain menghasilkan produk BBM, Kilang Cilacap juga memproduksi beragam produk seperti Solar, Pertamax, Pertalite, Pertamina Turbo, Pertamina Dex, produk Petrokimia, dan lube base. Produk-produk ini dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan BBM di area Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Kapasitas pengolahan kilang Cilacap saat ini adalah yang terbesar di Indonesia, mencapai 348 ribu barel per hari (KBPD).
Taufik Aditiyawarman, Direktur Utama KPI, mengungkapkan bahwa Kilang Cilacap telah menyelesaikan Tahap I proyek Green Refinery pada Februari 2022. Kilang ini kini dapat memproduksi Green Diesel dengan kandungan sulfur setara Euro V, yang merupakan produk ramah lingkungan. Kilang Cilacap juga telah berhasil memproduksi Sustainable Aviation Fuel (SAF), yang menghasilkan emisi lebih rendah dibandingkan bahan bakar konvensional.
Kilang Balongan, yang terletak di Indramayu, Jawa Barat, adalah kilang dengan nilai Nelson Complexity Index (NCI) tertinggi di Pertamina. Nilai NCI ini mencerminkan kompleksitas dan efisiensi produksi kilang. Kilang Balongan telah mengalami pengembangan dan saat ini memiliki kapasitas produksi sebesar 150 ribu barel per hari (KBPD).
Proyek RDMP Balikpapan juga sedang berlangsung, dengan tujuan meningkatkan kapasitas pengolahan dari 260 KBPD menjadi 360 KBPD, serta meningkatkan kualitas produk menjadi setara Euro V. KPI turut mendukung transisi energi dengan menghasilkan produk ramah lingkungan dan berbahan bakar nabati.
Pertamina, sebagai pemimpin dalam transisi energi, berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060. Program-program yang dijalankan oleh Pertamina akan berdampak pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s) serta menerapkan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi. (hdl)