Cianjur (pilar.id) – Gempa darat yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat dengan kekuatan 5,6 magnitudo tidak saja menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa dan ribuan bangunan mengalami kerusakan. Tetapi, juga menyebabkan layanan seluler di wilayah tersebut terputus.
Terkait dengan putusnya layanan seluler tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan operator seluler agar bisa segera memulihkan layanan mereka.
Salah satunya adalah dengan berupaya menghidupkan kembali menara telekomunikasi di wilayah Cianjur dengan aliran listrik agar layanan telekomunikasi bisa segera pulih.
Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, Ismail menyatakan hingga saat ini masih ada 15 situs menara base transceiver station (BTS) dari total 1.172 menara BTS di Cianjur dan Sukabumi belum bisa beroperasi.
“Dari empat operator layanan seluler yang memberikan layanan di Cianjur dan Sukabumi, sudah 1.1657 site BTS pulih. Kominfo dan operator layanan seluler tengah berupaya memulihkan 15 site BTS agar bisa memberikan layanan optimal kepada masyarakat,” kata Ismail melalui siaran pers yang diterima Rabu (23/11/2022).
Proses pemulihan sinyal seluler sedang berlangsung di area pinggir yang masih sulit terjangkau karena jalan menuju lokasi masih sulit diakses. Menurut Ismail, pemerintah dan operator seluler masih mengusahakan infrastruktur bisa menyala.
Sementara layanan dari Telkom Indonesia untuk jaringan tulang punggung dan sentra telepon otomatis (STO) sudah normal dan bisa diakses kembali oleh masyarakat. STO, kata Ismail, menggunakan genset supaya bisa menyala.
Hanya saja, masyarakat belum bisa mendapatkan layanan internet dari Indihome karena modem pelanggan belum aktif akibat pasokan listrik belum tersedia.
Kementerian Kominfo dan operator seluler sampai saat ini terus memantau pemulihan layanan telekomunikasi di Cianjur dan sekitarnya supaya masyarakat bisa kembali mendapatkan akses telekomunikasi dan internet.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban meninggal akibat gempa berkekuatan 5,6 di Cianjur berjumlah 271 orang pada Rabu, bertambah dari 268 pada Selasa (22/11). BNPB mencatat ada 40 orang warga Kecamatan Cigenang dan Kecamatan Warungkondang yang berstatus dalam pencarian.
Sekurang-kurangnya terdapat 31 sekolah, 124 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan dan 13 perkantoran yang rusak diguncang gempa. (fat)