Surabaya (pilar.id) – Event dua tahunan Pusat Prestasi Nasional, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kontes Robot Indonesia (KRI), selesai digelar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, 3 Juli 2022 lalu.
Dalam gelaran tahun ini, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil menyabet juara 2 kategori Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI), KRI Nasional.
Dalam proses seleksi, Salman Al- Farisi Ramadhani, ketua tim robot yang mereka beri nama Dome menyampaikan, jika proses dari seleksi wilayah hingga nasional membutuhkan waktu dua minggu. Waktu tersebut dikatakannya lebih singkat dari tahun kemarin.
“Kendalanya dari waktu yang singkat itu, dari persiapan hingga pengumuman pemenang, berbeda dari tahun kemarin. UMM sendiri termasuk wilayah 2 dan berhasil lanjut ke tingkat Nasional, hingga berhasil mendapat juara 2,” ujarnya.
Meski begitu, Salman panggilannya ini menjelaskan, jika robot Dome merupakan robot hasil pengembangan yang disesuaikan dengan rintangan pertiap tahunnya.
Seperti pada tahun ini, Salman menyebut, jika robot Dome mengalami perubahan dari segi kaki, ukuran badan serta penambahan sensor, yang semula berjumlah satu, kini menjadi tiga buah.
“Pengembangan akan mengikuti apa yang diberikan juri. Soalnya setiap tahun, rintangannya berbeda, pengembangan desainya akan lebih berbeda untuk melewati rintangan,” jelas mahasiswa jurusan Teknik Elektro ini.
Melalui pengembangan yang dilakukan oleh Salman serta dengan kedua teman seprodinya tersebut, membuat robot Dome berhasil melewati rintangan, seperti puing-puing, bidang miring dan piramida.
“Rintangan tahun ini lebih kompleks dari tahun kemarin, tahun kemarin rintangannya seperti naik tangga, menghindari lubang serta rintangan lainnya. Meski begitu robot Dome berhasil melewati semua rintangan dengan waktu lebih cepat dari yang lain,” jabar mahasiswa semester 4 ini.
Semula, Salman beserta ke dua temannya yang saat ini menjadi tim inti, merupakan tim support dari event KRI tahun lalu, yang dimaksudkan sebagai penerus untuk perlombaan KRI selanjutnya
“Kalau di sistem kami, ada tim support yang mengetahui seluk, beluk robot saat dirancang di tahun kemarin saya menjadi tim supportnya, dan tahun ini bisa jadi tim intinya. Tim support itu seperti generasi selanjutnya dalam mengembangkan robot Dome ini,” ucapnya.
Kedepan, sesuai perolehan yang didapat saat ini, Salman menyampaikan jika akan dilakukan pengembangan lagi, serta harus lebih mematangkan strategi.
“Evaluasinya, lebih mematangkan strategi, serta lebih upgrade dari segi sensor, desain kaki dan desain robot secara keseluruhan,” pungkasnya. (jel/hdl)