Semarang (pilar.id) – Tiga mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Diponegoro meraih Silver Prize dan Special Award dari Romanian Inventors Forum dalam ajang Thailand Inventors Day 2024.
Thailand Inventors Day, juga dikenal sebagai International Intellectual Property Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx), merupakan kompetisi riset dan pameran inovasi internasional yang diadakan oleh National Research Council of Thailand (NRCT), sebuah lembaga riset di bawah Kementerian Riset dan Teknologi Thailand.
Partisipasi dalam kompetisi ini melibatkan 600 peserta dari 25 negara yang memamerkan inovasi mereka selama empat hari, dari tanggal 2 hingga 6 Februari 2024.
Novi Istiyani, Risala Sujat Swara, dan Miftahul Fajri B dari Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik Undip, membawa inovasi terkait penggunaan aplikasi untuk mengontrol produksi biohidrogen dari sampah makanan.
Menurut Risala Sujat Swara, ide ini muncul dari keprihatinan mereka terhadap peningkatan jumlah sampah makanan di Indonesia dan dunia. Bagi mereka, penanganan masalah sampah menjadi suatu keharusan karena dampak negatifnya pada lingkungan semakin terasa.
“Melihat banyaknya sampah makanan di Indonesia dan dunia yang dapat menghasilkan gas berbahaya, kami merasa perlu untuk mencari solusi. Sampah ini bisa berdampak pada perubahan iklim dan pemanasan global,” ungkapnya.
Risala menambahkan bahwa aplikasi yang diberi nama BIOHIDROGENO ini memungkinkan setiap individu untuk mengubah sampah makanan menjadi sumber energi terbarukan. Mereka menggunakan teknologi Enhanced Methane Prediction Algorithm (EMPA) untuk mengatur keluaran gas biohidrogen dan mengurangi risiko meledak.
“Produk inovatif ini dilengkapi dengan aplikasi yang menggunakan algoritma EMPA untuk memudahkan pengguna mengontrol produksi gas biohidrogen dan mencegah risiko kecelakaan,” jelas Risala.
Novi Istiyani, salah satu anggota tim, menyatakan kegembiraannya karena inovasi mereka mendapatkan dua penghargaan sekaligus. Ia berbagi semangat dengan rekan-rekan mahasiswa untuk lebih berani mengikuti kompetisi dan mengeksplorasi potensi di sekitar mereka.
“Keberhasilan ini benar-benar tak terduga, terutama di ajang internasional. Ini merupakan kebanggaan karena kami berani mencoba hal baru dan keluar dari zona nyaman,” kata Novi.
Ia berharap agar lebih banyak mahasiswa berani ikut serta dalam kompetisi dan bersedia mengeksplorasi ide-ide di sekitar mereka. “Bagi mahasiswa lain, jangan takut untuk mencoba. Sukses atau gagal nantinya akan datang dengan pengalaman. Tetap semangat, teman-teman mahasiswa! Masih banyak hal menarik yang bisa ditemukan di depan,” tambahnya. (ipl/hdl)